Hukum

Biodata dan Agama Ribka Tjiptaning, Politisi PDIP yang Dilaporkan ke Bareskrim

13 November 2025 | 15:06 WIB
Biodata dan Agama Ribka Tjiptaning, Politisi PDIP yang Dilaporkan ke Bareskrim
Politisi senior PDIP, Ribka Tjiptaning dilaporkan ke Bareskrim. [Instagram]

Politisi senior PDIP Ribka Tjiptaning tengah menjadi sorotan publik usai pernyataannya yang menyebut Presiden kedua Indonesia, Soeharto, sebagai “pembunuh jutaan rakyat.”

rb-1

Ucapan tersebut langsung memicu polemik nasional dan berujung pada pelaporan ke Bareskrim Polri oleh Aliansi Rakyat Anti-Hoaks (ARAH) pada Rabu, 12 November 2025.

Profil dan Biodata Lengkap Ribka Tjiptaning

Baca Juga: Jokowi Nobatkan Dokter Pribadi Sukarno Sebagai Pahlawan Nasional

rb-3

Politisi senior PDIP, Ribka Tjiptaning. [Instagram]Politisi senior PDIP, Ribka Tjiptaning. [Instagram]Ribka Tjiptaning, atau memiliki nama lengkap dr. Ribka Tjiptaning Proletariyati, A.Ak., lahir di Yogyakarta, 1 Juli 1959, dan berusia 66 tahun pada 2025.

Ia adalah seorang dokter dan politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dikenal vokal membela rakyat kecil.

Nama lengkap: dr. Ribka Tjiptaning Proletariyati, A.Ak.

Baca Juga: Pro Kontra Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto, Begini Kata Sekjen Golkar

Tempat/Tanggal lahir: Yogyakarta, 1 Juli 1959

Usia: 66 tahun (2025)

Pendidikan: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia & Universitas Kristen Indonesia

Profesi: Dokter, Politikus

Partai: PDIP

Agama: Kristen

Pasangan: Sigit Herlambang

Latar belakang keluarga: Berdarah bangsawan Yogyakarta dari pihak ibu dan memiliki keterkaitan sejarah dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) dari pihak ayah.

Perjalanan Karier Politik Ribka Tjiptaning

Soeharto dan politisi senior PDIP, Ribka Tjiptaning. [Instagram]Soeharto dan politisi senior PDIP, Ribka Tjiptaning. [Instagram]Ribka Tjiptaning mulai aktif di dunia politik sejak 1996 dengan bergabung ke PDIP. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi IX DPR RI (2009–2014) yang membidangi isu kesehatan, tenaga kerja, dan transmigrasi.

Dalam kiprahnya, Ribka dikenal vokal dan berani menyuarakan isu-isu rakyat kecil, buruh, dan hak asasi manusia.

Ia juga pernah menjabat Ketua DPP PDIP Bidang Penanggulangan Bencana dan Sosial, memperlihatkan dedikasinya terhadap isu kemanusiaan dan kesejahteraan rakyat.

Sebagai aktivis, Ribka terlibat dalam lembaga advokasi korban pelanggaran HAM 1965–1966, yang turut membentuk pandangan kritisnya terhadap masa kelam sejarah Indonesia.

Sebut Soeharto Pembunuh Jutaan Rakyat

Pernyataan Ribka Tjiptaning yang menyebut Soeharto pembunuh jutaan rakyat bermula dari tanggapannya terhadap usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan presiden tersebut.

Menurut Ribka, pemberian gelar itu tidak pantas, mengingat catatan pelanggaran HAM berat yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru.

Komentarnya ini menimbulkan reaksi keras dari sejumlah pihak, termasuk kelompok pro-Soeharto dan organisasi masyarakat yang menilai ucapannya melanggar hukum.

Akibatnya, Aliansi Rakyat Anti-Hoaks (ARAH) melaporkannya ke Bareskrim Polri dengan tuduhan ujar kebencian dan fitnah terhadap tokoh nasional.

Kasus ini kembali membuka perdebatan lama soal kebebasan berpendapat vs penghinaan terhadap tokoh bangsa.

Sebagian publik menilai Ribka hanya menyampaikan pendapat politik berdasarkan fakta sejarah.

Sementara pihak lain menganggap ucapannya terlalu provokatif dan menyakitkan bagi keluarga korban Orde Baru.

Pihak PDIP sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi, namun sejumlah kader meminta agar polemik ini diselesaikan secara hukum yang adil dan proporsional.

Tag Soeharto Ribka Tjiptaning laporan Bareskrim Politisi senior PDIP