Biografi dan Agama Meriyati Roeslani, Istri Polisi Hoegeng yang Berulang Tahun Ke-100

Sosial Budaya

Selasa, 24 Juni 2025 | 16:16 WIB
Biografi dan Agama Meriyati Roeslani, Istri Polisi Hoegeng yang Berulang Tahun Ke-100
Meriyati Roeslani bersama Ketua DPR RI Puan Maharani. (Instagram @puanmaharaniri)

Meriyati Roeslani merupakan istri dari mantan Kapolri Hoegeng Iman Santoso. Hoegeng dikenal sebagai sosok polisi sederhana dan jujur.

rb-1

Meriyati Roeslani merayakan ulang tahunnya yang ke-100 pada Senin kemarin, 23 Juni 2025. Melalui unggahan di media sosial dari Ketua DPR RI Puan Maharani, terlihat sosok Meriyanti berfoto bertiga bersama dengan Megawati Soekarnoputri.

Profil Meriyati Roeslani

Baca Juga: Biografi dan Agama Hoegeng Iman Santoso, Polisi yang Disebut-sebut Paling Jujur di Indonesia

rb-3

Meriyati Roeslani bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri. (Instagram @puanmaharaniri)Meriyati Roeslani bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri. (Instagram @puanmaharaniri)

Meriyati Roeslani lahir pada 23 Juni 1925 semasa pendudukan Belanda. Ia lebih dikenal dengan sebutan Meri Hoegeng.

Meri Hoegeng menikah dengan Hoegeng Imam Santoso pada 31 Oktober 1946. Keduanya memiliki tiga orang anak, dua perempuan dan satu laki-laki.

Meri Hoegeng memiliki darah campuran Indonesia-Belanda. Meri adalah putri dokter Soekmano dan Jeanne Reyneke van Stuwe, berketurunan Belanda. 

Ia dikenal sebagai sebagai sosok inspiratif, dihormati, dan banyak dikunjungi oleh banyak tokoh nasional. Sosoknya dinilai sederhana dan jujur seperti suaminya.

Meri Hoegeng mendampingi sang suami selama kariernya di kepolisian, termasuk saat menjadi Kapolri dari 1968 hingga 1970.

Tidak ada data yang bisa didapat terkait agama Meri Hoegeng. Namun, sang suami Hogeng Iman Santoso diketahui seorang penganut Islam.

Tentang Hoegeng

Cover buku Hoegeng. (ebooks.gramedia.com)Cover buku Hoegeng. (ebooks.gramedia.com)

Hoegeng Iman Santoso seperti sosok legenda di dalam kepolisian. Di tengah kepercayaan publik terhadap polisi yang melorot, Hoegeng tetap harum sebagai contoh generasi-generasi selanjutnya.

Sebuah cerita datang dari Gus Dur tetap menjadi legitimasi kejujuran Hoegeng. Konon Gus Dur pernah mengatakan, "hanya ada 3 polisi jujur di negara ini: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng".

Hoegeng lahir dengan nama Imam Santoso di Pekalongan, Hindia Belanda, 14 Oktober 1921. Panggilan “Hoegeng” konon berasal dari istilah Jawa "bugel" (gemuk). Ia merupakan Kapolri yang menjabat dari 1968 hingga 1970.

Hoegeng dimakamkan di Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giritama, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berdekatan dengan makam keponakannya, komedian Kasino yang meninggal 7 tahun sebelumnya tepatnya pada 18 Desember 1997.

Tag hoegeng meriyati roeslani meri hoegeng istri hoegeng

Terkini