Bolehkah Makan Sebelum Salat Idul Adha? Ini Jawabannya

Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H, umat Islam mulai memperhatikan berbagai tuntunan ibadah, termasuk kebiasaan yang tampak sederhana seperti makan sebelum salat Idul Adha.

Meski terlihat sepele, ternyata ada dasar syariat yang melandasi hal ini dan menjadi bagian dari sunah Idul Adha yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Pertanyaan seperti "Apakah boleh makan sebelum salat Idul Adha?" sering muncul setiap tahunnya. Untuk menjawabnya, mari kita telaah lebih jauh dari sudut pandang fikih dan praktik Rasulullah.

Perbedaan Hukum Makan Sebelum Salat Idul Fitri dan Idul Adha

Ilustrasi Salat Idul Adha. [ChatGPT/FT News]Dalam ajaran Islam, tuntunan salat Idul Adha dan Idul Fitri memang memiliki perbedaan.

Jika pada Idul Fitri dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum salat sebagai simbol bahwa Ramadan telah berakhir, maka pada Idul Adha justru dianjurkan untuk menahan diri dari makan hingga salat selesai.

Hal ini berdasarkan hadis dari sejumlah perawi yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak makan di pagi hari Idul Adha sampai beliau selesai melaksanakan salat Id, kemudian memakan daging kurban.

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak makan pada hari Idul Adha hingga beliau pulang (dari salat), lalu makan dari daging kurbannya." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Irwa’ Al-Ghalil no. 636)

Hukum Makan Sebelum Salat Idul Adha: Sunah atau Larangan?

Ilustrasi Salat Idul Adha. [Meta AI/FT News]Dalam konteks hukum makan sebelum salat Idul Adha, para ulama menjelaskan bahwa tidak makan sebelum salat merupakan sunah muakkadah (sangat dianjurkan), terutama bagi mereka yang akan berkurban.

Ini menjadi simbol penghambaan dan kesiapan menjalankan perintah Allah SWT melalui penyembelihan hewan kurban.

Namun, bagi mereka yang tidak berkurban, tidak ada larangan syar'i jika ingin makan terlebih dahulu. Artinya, amalan ini bersifat fleksibel namun memiliki nilai lebih jika dijalankan sesuai sunah.

Rangkaian Amalan Sebelum Salat Idul Adha

Selain menahan diri dari makan, terdapat sejumlah amalan sebelum salat Idul Adha yang dianjurkan berdasarkan hadis-hadis sahih serta penjelasan dari lembaga keislaman seperti Kementerian Agama RI dan BAZNAS.

Berikut amalan-amalan tersebut:

1. Mandi dan Membersihkan Diri

Mandi sebelum salat Id adalah bentuk penyucian diri dan bagian dari kesopanan saat akan berkumpul bersama umat Muslim lainnya.

2. Memakai Pakaian Terbaik

Disunahkan mengenakan pakaian terbaik, bukan berarti harus baru, melainkan yang paling layak dan bersih sebagai bentuk penghormatan terhadap hari besar Islam.

3. Menghindari Makan Sebelum Salat

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ini merupakan sunah Idul Adha yang dicontohkan Rasulullah, terutama bagi yang berkurban.

4. Berangkat Lebih Awal ke Tempat Salat

Datang lebih awal memungkinkan kita mengikuti takbir bersama dan memperoleh pahala lebih.

5. Menggunakan Jalan yang Berbeda Saat Pergi dan Pulang

Rasulullah SAW mencontohkan kebiasaan ini untuk menyebarkan syiar Islam dan bertemu lebih banyak orang.

Amalan Setelah Salat Idul Adha: Wujudkan Spirit Kurban

Ilustrasi sapi kurban. [Meta AI/FT News]Setelah salat, momen Idul Adha tidak berhenti begitu saja. Justru puncaknya adalah pelaksanaan ibadah kurban, berikut beberapa amalan setelah salat:

1. Menyembelih Hewan Kurban

Bagi yang mampu, kurban adalah ibadah agung yang mendekatkan diri kepada Allah dan meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS.

2. Membagikan Daging kepada yang Membutuhkan

Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin, keluarga, dan tetangga sebagai bentuk solidaritas sosial dan kasih sayang antarsesama.

3. Melanjutkan Takbir Hingga Hari Tasyrik

Takbir terus dilantunkan hingga 13 Dzulhijjah sebagai bagian dari tuntunan salat Idul Adha dan kurban yang sarat makna spiritual.