BPS : Masih Ada 7,2 Juta Pengangguran di Indonesia
Ekonomi Bisnis

FTNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap, angkatan kerja pada Februari 2024 mencapai 142,18 juta penduduk. Meningkat 3,55 juta dibanding Februari 2023. Sedangkan pengangguran di Indonesia masih ada 7,2 juta orang.
Jumlah pengangguran di Indonesia ini mengalami penurunan 0,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pada Februari 2024 tingkat pengangguran terbuka (TPT) laki-laki sebesar 4,96 persen atau lebih tinggi daripada TPT perempuan 4,60 persen.
Baca Juga: Supply Diperkirakan Naik, Harga Cabai Merah Berpeluang Turun
Sementara itu, pada Februari 2024 terdapat 214 juta penduduk usia kerja di seluruh Indonesia. Angka ini naik 2,41 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja, yaitu 149,38 juta orang. Sisanya termasuk bukan angkatan kerja sebanyak 64,62 juta orang," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/5).
Kemudian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami peningkatan dibanding Februari 2023. TPAK pada Februari 2024 tercatat sebesar 69,80%. Naik 0,50% poin dibandingkan Februari 2023.
Baca Juga: BPS: Bulan Ini, Nilai Ekspor Riau Naik 6,58 Persen
Pekerja di dunia otomotif. Foto: Auto2000
Serap Tenaga Kerja
Lebih lanjut, berdasarkan lapangan usaha, tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan yang sebesar 28,64 persen.
Kemudian perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebesar 19,05 persen. Serta industri pengolahan sebesar 13,28 persen.
Dibandingkan Februari 2023, tiga lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (0,96 juta orang).
Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (0,85 juta orang). Serta administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (0,76 juta orang).
“Sementara itu, terdapat tiga lapangan usaha yang tidak mengalami perubahan penyerapan tenaga kerja, yaitu pertambangan dan penggalian. Pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin serta real estate,†tutur Amalia mengutip YouTube BPS.
Di samping itu, dari segi komposisi waktu bekerja, BPS mencatat jumlah pekerja penuh waktu sebanyak 93,27 juta orang. Naik 1,11 juta orang.
Kemudian, pekerja paruh waktu sebanyak 36,80 juta orang, atau turun 0,08 juta orang.
Sedangkan setengah pengangguran atau yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu atau berstatus masih mencari pekerjaan tercatat sebanyak 12,11 juta orang, atau tumbuh 2,52 juta orang.