Bukan Arab atau Muslim, Elias Rodriguez Bunuh Dua Staf Kedutaan Israel

Nasional

Minggu, 25 Mei 2025 | 21:15 WIB
Bukan Arab atau Muslim, Elias Rodriguez Bunuh Dua Staf Kedutaan Israel
Kolase Elias Rodriguez, tersangka penembakan dua warga negara Israel (dokumen istimeewa)

Pihak berwenang mengindentifikasi pria yang menembak dua staf Kedutaan Israel di Washington D.C. pada Rabu (21/5/2025) bernama Elias Rodriguez, berusia 31 tahun.

rb-1

Elias Rodriguez diketahui bukan keturunan Arab atau seorang Muslim. Dia warga Chicago dan bertindak sendirian saat menembak korban di luar Museum Yahudi, tepat saat acara yang digelar Komite Yahudi Amerika berakhir.

Mengapa Elias Rodriguez membunuh dua warga negara Israel?

Baca Juga: Daftar Produk yang Masuk Boikot Pro-Palestina Versi Boycat

rb-3

Rodriguez ketika ditahan di dalam museum meneriakkan "Bebaskan, bebaskan Palestina".

Saksi mata mengungkapkan bahwa Eslias sempat berpura-pura menjadi saksi hingga akhirnya mengakui telah menembak dua warga negara Israel, tanpa diminta.

Korban Warga Negara Israel

Baca Juga: Pelatih Timnas Israel dan Asistennya Diserang di Athena: Bebaskan Palestina

Elias Rodriguez saat meggelar aksi demonstrasi. (dokumen istimewa)

Korban penembakan merupakan pasangan muda. Keduanya warga negara Israel yang bekerja untuk kedutaan.

Mereka baru meninggalkan “Resepsi Diplomat Muda”. Duta besar Israel untuk AS mengatakan, pasangan itu rencananya akan bertunangan di Yerusalem minggu depan.

Elias Rodriguez dilaporkan sempat mondar-mandir di luar sebelum mendekati sekelompok empat orang lalu melepaskan tembakan pistol hingga menewaskan dua orang.

Dia kemudian memasuki museum, di mana dia diamankan oleh petugas keamanan.

Pistol yang digunakan Elias ditemukan setelah Rodriguez mengungkapkan lokasinya.

Sosok Elias Rodriguez

Elias Rodriguez saat ditangkap polisi (Tangkapan layar video)

Menurut laporan New York Post, Elias Rodriguez memiliki hubungan dengan kelompok sayap kiri radikal yang mempelopori protes Black Lives Matter dan dengan gigih mengadvokasi atas nama warga Palestina.

Rodríguez pernah dikaitkan dengan Partai Sosialisme dan Pembebasan, kelompok sayap kiri yang secara teratur mengunggah retorika anti-Israel di media sosial.

"Akhiri genosida. Israel keluar dari Gaza sekarang," kelompok itu mengunggah pada hari Rabu, beberapa jam sebelum penembakan di DC.

Kelompok tersebut mengonfirmasi keanggotaan Rodriguez setelah penembakan tersebut karena menjauhkan diri dari kekerasan tersebut.

"Kami menolak segala upaya untuk mengaitkan PSL dengan penembakan di DC. Elias Rodriguez bukan anggota PSL," kata kelompok tersebut dalam sebuah posting X pada Kamis (22/5/2025) dini hari.

"Dia memiliki hubungan singkat dengan salah satu cabang PSL yang berakhir pada tahun 2017. Kami tidak mengetahui adanya kontak dengannya selama lebih dari 7 tahun. Kami tidak ada hubungannya dengan penembakan ini dan tidak mendukungnya."

Dalam sebuah artikel yang telah dihapus di outlet berita Liberation milik kelompok tersebut, Rodriguez digambarkan sebagai anggota yang berpartisipasi dalam protes Black Lives Matter tahun 2017 di luar rumah Wali Kota Chicago saat itu Rahm Emanuel.

Protes tersebut diadakan pada hari peringatan kematian remaja kulit hitam berusia 17 tahun Laquan McDonald, yang ditembak mati oleh seorang polisi Chicago.

Rodríguez mengecam Amazon selama protes tersebut, menuduh perusahaan tersebut tidak membagi kekayaannya dengan penduduk kulit hitam.

“(Putihkan) Seattle oleh (Amazon) secara struktural rasis dan merupakan bahaya langsung bagi semua pekerja yang tinggal di kota itu,” katanya.

“Jadi, apakah kita di Chicago dan di seluruh negeri menginginkan negara dengan kota-kota yang didominasi dan ditempati oleh perusahaan-perusahaan besar di mana hanya orang kaya dan kulit putih yang dapat hidup dan sebagian besar dari kita harus tinggal di pinggiran kota dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan yang semakin dalam?”

Sebelumnya, ia bekerja sebagai peneliti sejarah lisan di History Makers, sebuah lembaga nirlaba yang mendokumentasikan sejarah Afrika-Amerika, sebagaimana ditunjukkan oleh LinkedIn-nya.

Dalam biografinya di situs tersebut, yang sudah dihapus usai penembakan, mencatat bahwa ia memegang gelar sarjana dalam bidang Bahasa Inggris dari University of Illinois di Chicago.

“Sebelum bergabung dengan The HistoryMakers pada tahun 2023, ia bekerja sebagai penulis konten untuk perusahaan komersial dan nonkomersial di bidang teknologi, baik yang berbasis nasional maupun regional,” demikian pernyataan halaman biografi tersebut.

“Ia gemar membaca dan menulis fiksi, musik live, film, dan menjelajahi tempat-tempat baru.”

Rodriguez bekerja di American Osteopathic Information Association (AOIA), sebuah asosiasi perdagangan nirlaba yang berfokus pada peningkatan penggunaan TI dalam pengobatan osteopatik.

“Kami terkejut dan sedih mengetahui bahwa seorang karyawan AOIA telah ditangkap sebagai tersangka dalam kejahatan mengerikan ini,” kata Teresa Hubka, presiden American Osteopathic Association, dalam sebuah pernyataan.

“Baik AOIA maupun AOA siap bekerja sama dalam penyelidikan ini dengan cara apa pun yang kami bisa. Sebagai organisasi dokter yang berdedikasi untuk melindungi kesehatan dan kesucian hidup manusia, kami percaya pada hak semua orang untuk hidup dengan aman tanpa takut akan kekerasan.”

Sumber: nypost.com / as.com

Tag elias rodriguez israel

Terkini