Bukan Cuma Instagram, Google Juga Lakukan PHK Massal
Teknologi

FTNews - Bukan cuma Instagram milik Mark Zuckerberg yang melakukan pemecatan staf, perusahaan raksasa Google juga melakukan PHK massal minggu ini.
Melansir Reuters, Google memberhentikan ratusan orang yang bekerja pada asisten digital, perangkat keras, dan tim tekniknya. Ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menurunkan biaya dan fokus pada kecerdasan buatan (AI).
Karyawan yang terkena dampak termasuk mereka yang bekerja pada Asisten Google berbasis suara dan tim perangkat keras augmented reality. Organisasi teknik pusat juga terkena dampak pemotongan.
Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening
Pengurangan ini terjadi ketika bisnis inti pencarian Internet Google merasakan tekanan dari penawaran AI milik pesaingnya. Yakni Microsoft Corp dan pembuat ChatGPT, OpenAI.
“Sepanjang paruh kedua tahun 2023, sejumlah tim kami melakukan perubahan untuk menjadi lebih efisien dan bekerja lebih baik. Serta menyelaraskan sumber daya dengan prioritas produk terbesar,†kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan.
“Beberapa tim terus melakukan perubahan organisasi seperti ini, yang mencakup beberapa penghapusan peran secara global.â€imbuhnya.
Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan
Pemotongan ini juga menimpa karyawan dan eksekutif. Laporan terbaru Google menunjukkan bahwa 630 pekerja di negara bagian tersebut telah dipecat minggu ini, termasuk empat wakil presiden dan 25 direktur.
Para pekerja di perusahaan pencarian raksasa ini merasa gelisah sejak Januari tahun lalu, ketika Alphabet mengatakan akan memangkas sekitar 12.000 pekerjaan, lebih dari 6% tenaga kerja globalnya.
Hal ini mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Silicon Valley. Perusahaan terus melakukan pengurangan yang lebih kecil sepanjang tahun 2023, termasuk PHK dalam tim yang berfokus pada perekrutan, produk berita, dan aplikasi pemetaan Waze.
Selama setahun terakhir, telah terjadi beberapa kali PHK mikro. Bahkan beberapa karyawan Google memandang bulan Januari sebagai tradisi tahunan baru yang suram berupa PHK massal.