Bulog Harus Tanggungjawab, Terdapat 300 Ribu Ton Beras Impor Berkutu

Nasional

Senin, 17 Maret 2025 | 16:09 WIB
Bulog Harus Tanggungjawab, Terdapat 300 Ribu Ton Beras Impor Berkutu
Ilustrasi Beras Bulog (perum bulog)

​​Baru-baru ini, isu mengenai beras impor yang tersimpan di gudang Perum Bulog mengalami penurunan kualitas akibat serangan kutu telah mencuat ke publik.

rb-1

Sebelumnya, isu mengenai beras berkutu ini pertama kali mencuat setelah Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau yang akrab disapa Titiek Soeharto, mengungkapkan temuannya saat melakukan kunjungan kerja ke Gudang Bulog di Yogyakarta.

Menurutnya, masih terdapat banyak stok beras impor lama yang sudah dalam kondisi tidak layak konsumsi.​​​

Baca Juga: Harga Gabah Anjlok, Johan Rosihan: Ini Tidak Adil bagi Petani

rb-3

Ilustrasi Beras Bulog (perum bulog)

Menindaklanjuti temuan tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan dari Perum Bulog, jumlah beras impor berkutu di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai 100 ribu hingga 300 ribu ton dari total stok sekitar 2 juta ton.

Meski demikian, angka ini masih merupakan perkiraan sementara, dan pihaknya akan terus melakukan pengecekan lebih lanjut.

Sebagai langkah cepat, Kementerian Pertanian bersama Bulog akan mempercepat proses distribusi beras agar stok yang tersimpan lama dapat segera digunakan sebelum mengalami penurunan kualitas lebih lanjut.

Baca Juga: PKS Harapkan Terbentuknya Tiga Poros di Pilpers 2024

Amran juga memastikan akan meminta Bulog untuk menangani kasus ini dengan lebih cermat agar kejadian serupa tidak terulang.

Menyoroti hal itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Hindun Anisah, menyatakan temuan ini menunjukkan adanya kerugian negara. Bulog pun didesak bertanggungjawab atas kerugian ini.

"Jangan sampai dengan dalih beras bisa difumigasi, lantas dianggap negara tidak merugi. Ini jelas kerugian karena tak layak dikonsumsi,” kata Hindun kepada wartawan, Senin 17 Maret 2025.

Dia menduga, beras berkutu bisa jadi lebih dari 300 ribu ton. Hal itu karena di beberapa kantor wilayah dan cabang cenderung tidak transparan memberikan laporannya.

“Bisa jadi lebih ini hitungannya. Bulog saja yang nggak transparan,” tegas legislator Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.

Terpisah, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Johan Rosihan, temuan tersebut menunjukkan lemahnya tata kelola pangan nasional.

“Dan berpotensi merugikan keuangan negara serta mengancam keamanan pangan masyarakat,” kata Johan dalam keterangannya, Senin 17 Maret 2025

Ilustrasi Beras Bulog (perum bulog)

Johan juga menyoroti bahwa ratusan ribu beras berkutu yang ditemukan di Gudang Bulog Yogyakarta itu merupakan sisa stok beras impor tahun lalu.

Ia lantas mempertanyakan kebijakan impor yang dinilai berlebihan dan tidak segera disalurkan, sehingga mengendap di gudang hingga tidak layak konsumsi.

“Ini bentuk pemborosan yang merugikan negara, sangat bertentangan dengan kebijakan efisiensi Pak Presiden Prabowo” kata Politikus PKS ini.

Tag Johan Rosihan Komisi IV DPR PKS Menteri Pertanian Beras PKB Andi Amran Sulaiman Bulog Hindun Anisah Perum Bulog

Terkini