Buntut Dugaan Pemalakan Rp5 Triliun, Ketua Kadin Cilegon dan Wakilnya Jadi Tersangka Langsung Ditahan!
Daerah

Aksi meresahkan oknum Kadin Cilegon dan ormas tertentu yang diduga memalak proyek senilai Rp5 Triliun dari investor asing Candra Asri akhirnya berbuah penahanan.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Banten menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut, yakni; Ketua Kadin Cilegon Muhammad Salim (MS), Wakil Ketua Kadin Cilegon Ismatullah (IS), dan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilegon Rufaji Jahuri (RJ).
Setelah penetapan tersangka itu, ketiganya langsung mendekam di Rutan Polda Banten. Menurut Kombes Pol Dian Setyawan, ketiganya menjadi tersangka melakukan ancaman, intimidasi dengan tujuan meminta proyek dari Perusahaan.
"Pada jam 21.00 WIB telah dilaksanakan gelar perkara penetapan tersangka dan penahanan," tulis keterangan Polda Banten, Jumat (16/5/2025).
Adapun peran dari ketiga tersangka adalah, Ketua Kadin Muhammad Salim berperan mengajak dan menggerakkan orang untuk melakukan aksi di PT China Chengda Engineering.
Ismatullah (IS), Wakil Ketua Kadin Cilegon Bidang Industri, berperan menggebrak meja dan meminta proyek senilai Rp 5 triliun untuk Kadin tanpa melalui proses lelang. Sedangkan Rufaji Jahuri (RJ), Ketua HNSI Cilegon, berperan mengancam akan menghentikan proyek apabila HNSI tidak dilibatkan dalam pekerjaan PT China Chengda Engineering.
Direskrimum Polda Banten juga menyita sejumlah barang bukti, di antaranya, 1 bundel screen shot ajakan Ketua Kadin kepada para saksi untuk ke lokasi Proyek PT China Chengda Engineering, 1 lembar surat dari Kadin kepada PT Chengda tanggal 8 April 2025, 1 lembar notulen pertemuan tanggal 8 April 2025, 1 lembar notulen pertemuan tanggal 22 April 2025, 1 lembar surat dari Kadin kepada PT Chengda tanggal 8 Mei 2025.
Wagub Banten Dimyati Ngamuk
Sebelumnya aksi tidak terpuji oknum Kadin Cilegon itu juga sempat membuat ngamuk Achmad Dimyati Natakusumah, Wakil Gubernur Banten. Betapa tidak, di Tengah situasi ekonomi seperti Sekarang, pemerintahan Banten yang tengah berjuang menggaet investor, malah usahanya dirusak oleh segelintir oknum tidak bertanggung jawab.
Kekesalan dan kegeraman Dimyati diungkapkannya secara blakblakan saat diwawancarai wartawan yang meminta pendapatnya tentang aksi oknum Kadin Cilegon dan ormas yang diduga memalak investor asing asal China, Chandra Asri, baru-baru ini.
“Ini sama saja ngeledek saya. Menghina saya. Kalau ada orang-orang tertentu mengatasnamakan organisasi, NGO, profesi, itu sama aja nantang saya. Saya ga mau ditantang begitu,” tambah Dimyati dengan gusar. Secara terus terang dia mengatakan sangat geram dengan kelakuan oknum tersebut.
Dimyati menegaskan, bukan hak mereka melakukan pemaksaan seperti itu. Investasi itu ada manfaatnya dan memiliki dampak multiplayer yang positif bagi Banten dan kesejahteraan Masyarakat. “Pendapatan daerah juga menumbuhkan lapangan pekerjaan. Kalau tidak ada investasi, bagainaman nasib Banten ini. Ini yang saya minta untuk dijaga, tolong!”
Pihaknya, lanjut Dimyati, Tengah berusaha merangkul investor dan sejumlah investor dari berbagai negara sudah mendekat seperti Korea Selatan, Jepang, Eropa, Amerika, dll. Mereka berniat berinvestasi di Indonesia, di antaranya di Banten, karena dinilai aman dan tertib.
“Nah ada kejadian seperti ini. Kok ada preman? Minta sekian triliun sekian triliun, saya geram!” Katanya kesal.
Terkait masalah ini, pihaknya ikut menangani, Langkah awal adalah meminta keterangan Candra Asri. “Nanti dari keterangan tersebut kita lihat, apakah ada pengancaman atau bertindak berlebihan. Kita akan minta kepolisian untuk tangkap segera. Kita sikat,” katanya.***