Cerita The Rain Jatuh Bangun Pertahankan Popularitas Sejak Tahun 2001

Lifestyle

Selasa, 16 Juli 2024 | 00:00 WIB
Cerita The Rain Jatuh Bangun Pertahankan Popularitas Sejak Tahun 2001

FTNews - Para personel band musik The Rain mengungkapkan cara mempertahankan popularitas ditengah gempuran banyaknya grup band baru didalam industri musik. Diketahui band ini baru saja merilis lagu ‘Patah Terbelah’ pada Jumat, 21 Juni 2024 lalu.

Vokalis The Rain, Indra Prasta menceritakan awal mula terbentuknya ‘The Rain’ itu sejak tahun 1999 dimulai dari band yang dimiliki oleh gitarisnya, Iwan Tanda dengan nama ‘No Rain’.

rb-1

“Artinya The Rain itu hujan, harapannya hujan berkah,” kata Indra, di FTNews, pada Jumat (12/7).

Lebih lanjut pada tahun 2001 akhirnya bergabung berempat bersama pemain bas, Ipul Bahri, dan drummer Aang Anggoro dengan nama ‘The Rain’. Pertemuannya yang membuatnya terkenal hingga sekarang ini dikarenakan seringnya bertemu di studio musik saat latihan bersama bandnya masing-masing.

Baca Juga: Jakarta Philharmonic Choir Siap Gelar Konser Perdana

rb-3

“Awal pertemuan di studio jadi kita waktu itu punya band masing-masing juga, di Jogja di kampus-kampus dan latihannya di sebuah studio di Jogja namanya Alamanda. Terus ya kadang-kadang kan kumpul, ngobrol dan akhirnya kita coba gabung,” ucap Iwan sang gitaris.

Band The Rain saat berada di kantor FTNews, pada Jumat (12/7/2024) (Foto: FTNews / Adinda Ratna Safira)

Walaupun sering kali mengalami permasalan antar satu sama lain, ‘The Rain’ tetap kompak untuk menjaga kebersamaannya.

“Sering ya kita diem-dieman atau kita ga fisik berantemnya. Ya jadi itu tapi pada akhirnya setelah emosi mereda ya baik-baikan lagi kaya hubungan orang pacaran aja,” guyon Indra.

Baca Juga: "Heroik" Single Terbaru Efek Rumah Kaca, Kritik untuk Para Pahlawan Kesiangan

Sementara itu pada tahun 2009 lalu, Indra juga menceritakan bahwa band ‘The Rain’ pernah mengalami keterpurukan ditengah munculnya band-band Melayu yang sempat trend pada masanya. Namun berkat semangat untuk mempertahankan popularitasnya, para personel ‘The Rain’ dapat melewati masa tersebut dengan manggung di cafe-cafe hingga ikut audisi.

“Iya waktu itu justru trendnya band-band Melayu dan kita memang gabisa memaksakan diri dan memang ga jago juga kita gitu. Jadi emang rezekinya waktu itu ya, lebih ke gimana caranya survive dari main reguleran dan itu waktu itu tetap kami syukuri lah alhamdulillah masa itu terlewati dan bandnya ga berubah,” ungkap Indra.

Melalui suksesnya menciptakan karya-karya yang diantaranya berjudul ‘Ujung Pertemuan’, ‘Gagal Bersembunyi’, ‘Dengar Bisikku’, ‘Terlatih Patah Hati’, hingga ‘Patah Terbelah’ ini tentunya terdapat tips dan trik yang dilakukan. Indra menyebutkan dalam menghasilkan lagu tersebut tentunya harus berusaha maksimal dan perlunya mendengarkan karya berulang-ulang.

“Kalo dari kita tipsnya adalah gimana caranya ketika kita memutuskan untuk merilis sebuah lagu itu kita udah pol-polan. Kita garap udah maksimal kalo perlu kita coba aransement yang versi alternatif dari aransement yang udah dibikin, kalo perlu direkam ulang sampe udah jadi kasarnya kalo didenger ada nih yang kurang dibenerin, sampe udah sreg semuanya baru rilis. Itu mau hits atau engga hits itu udah urusan yang berbeda minimal keren dulu,” papar Indra.

Tag Lifestyle Cerita Pertahankan The Rain Jatuh Bangun Popularitas

Terkini