Cetak Rekor Baru, Kementerian Pertanian Ungkap Indonesia Surplus Beras 4 Juta Ton
Ekonomi Bisnis

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan bahwa Indonesia saat ini berhasil surplus beras mencapai 4 juta ton.
Hal itu disampaikan oleh Sudaryono ketika menjadi bintang tamu dalam acara public hearing di Hotel Movenpinck Jakarta City Pecenongan Jakarta Pusat Rabu (28/5/20259).
Sudaryono menyebut surplus beras 4 juta ton mencetak rekor baru dan pencapaian tertinggi negara setelah terakhir pada era pemerintahan Presiden Soeharto.
Baca Juga: Habiburokhman Tegas Bantah Prabowo Pernah Melanggar HAM
Surplus Tertinggi Setelah 1969Presiden Prabowo saat meninjau menebar benih padi menggunakan drone. [SS capture]
"Bulan Mei memiliki cadangan beras 4 juta ton sekarang 3.965 jadi dua hari lagi sampe 4 juta. Kalau dilihat dari 1969 cadangan pangan terbesar yaitu 4 juta, ranking kedua 1984 era Presiden Soeharto dan terima penghargaan dari FAO," ujar Sudaryono.
Ia mengatakan, berdasarkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto, Bulog tidak diperintahkan untuk tidak membeli beras melainkan membeli gabah kepada petani.
Baca Juga: Petani Semringah, Banyak Buyer Asing Tertarik Kopi Kabupaten Bandung
"Presiden memerintahkan kepada kita Bulog, kebetulan saya sebagai Wakil Pengawas Bulog tidak lagi membeli beras, pemerintah membeli gabah dan beli gabah langsung ke petani di pematang sawah," jelasnya.
Modernisasi Pertanian Ilustrasi panen padi. [Istimewa]
Selain itu, Sudaryono juga menegaskan bahwa pemerintah berupaya keras untuk mengembangkan pertanian ke sektor yang lebih modern.
Modernisasi digenjot pemerintah, agar masa panen semakin lebih cepat ketimbang menggunakan pertanian tradisional yang hanya panen satu kali selama setahun.
"Kalau bicara pertanian pangan, sekarang perintah dan petunjuk Presiden ke modern dan mekanisasi bukan 'mekanisapi'. Diharapkan kita tanam lebih cepat, kita panem cepat sehingga 12 bulan lebih pendek itu kita panen lebih cepat," ungkapnya.
"Kalau pakai mesin 2 jam selesai, kalau sekarang kombain jadi kita pake mesin semua tetapi lahan 7,5 hektar mudah-mudahan kita bisa kita kerjakan," tutur Sudaryono.
Reporter : Selvianus Kopong Basar