CNN Akui Cabut Tayangan Video Jurnalis Menangis di Lokasi Banjir Aceh, Ada Intimidasi?
Irine juga menyoroti kondisi anak-anak korban banjir yang harus berdiri di pinggir jalan demi meminta makan. Pemandangan tersebut disebutnya sebagai kenyataan yang tidak seharusnya terjadi dan sangat mengguncang nurani.
Di akhir siaran, Irine menyatakan bahwa liputan tersebut mungkin menjadi laporan langsung terakhirnya di Aceh karena beratnya amanah warga yang menitipkan suara mereka kepadanya. Ia menyerukan agar pemerintah tidak ragu meminta bantuan pihak luar jika kewalahan, demi memastikan kebutuhan dasar para korban benar-benar terpenuhi.
Pernyataan Resmi CNN Indonesia
Potongan video jurnalis CNN Indonesia menangis saat peliputan. [instagram]CNN Indonesia menyampaikan klarifikasi resmi setelah mencabut sebuah video liputan terkait banjir bandang di Aceh dari kanal media sosialnya. Pihak redaksi menegaskan bahwa penarikan konten tersebut merupakan keputusan internal yang diambil secara sadar dan bertanggung jawab.
"Keputusan ini diambil tanpa tekanan dan merupakan sepenuhnya sikap redaksi," tulis CNN yang juga diunggah di media sosial resmi.
Dalam pernyataannya, CNN Indonesia mengonfirmasi bahwa konten tersebut memang telah ditarik karena dinilai rentan disalahgunakan. Redaksi menilai video tersebut berpotensi memicu framing tertentu yang dapat mendiskreditkan pihak-pihak terkait.
CNN Indonesia juga menegaskan bahwa keputusan pencabutan video liputan banjir Aceh itu diambil tanpa adanya tekanan dari pihak mana pun. Sikap tersebut, menurut redaksi, sepenuhnya mencerminkan independensi dan pertimbangan jurnalistik internal.
"Konten tersebut rentan disalahgunakan sehingga berpotensi memicu framing dan mendiskreditkan pihak tertentu," tulis CNN.
Meski demikian, CNN Indonesia memastikan komitmennya untuk tetap memberitakan perkembangan penyaluran bantuan bagi para korban bencana di Sumatera. Redaksi menyatakan akan terus mengawal informasi terkait upaya kemanusiaan agar publik tetap mendapatkan pemberitaan yang akurat dan berimbang.