Comet Resmi Mendarat di Android: Fitur AI-nya Disebut Lebih Pintar dari Gemini!
Mode Suara yang Buat Browsing Lebih Natural
Comet. [Instagram]Perplexity juga membekali Comet dengan mode suara. Interaksi menjadi lebih natural, pengguna cukup berbicara dan Comet merespons.
Mode ini sangat berguna saat mencari informasi tanpa sempat mengetik, misalnya ketika sedang memasak atau berkendara.
Meski menjanjikan, Comet versi Android masih memiliki batasan. Sinkronisasi riwayat dan bookmark antara mobile dan desktop belum tersedia. Namun Perplexity memastikan bahwa fitur itu sudah dalam tahap akhir pengembangan.
Beejoli Shah, juru bicara Perplexity, mengatakan bahwa fitur sinkronisasi lintas perangkat direncanakan meluncur dalam beberapa minggu ke depan. Artinya, pembaruan besar sudah di depan mata.
Fitur Lanjutan dalam Antrian
Perplexity Comet. [Instagram]Perplexity tidak berhenti di situ. Beberapa fitur besar lain tengah dikembangkan: agentic voice mode versi penuh, password manager bawaan, yang akan membuat Comet lebih lengkap tanpa bergantung pada fitur Android.
Kehadiran Comet di Android otomatis mengguncang peta persaingan. ChatGPT Atlas masih terkurung di macOS, sementara Google Gemini hanya menjadi fitur tambahan di Chrome, bukan browser AI penuh.
Comet membawa pendekatan berbeda: bukan hanya membantu mencari informasi, tetapi memahami konteks pengguna dan menghadirkan jawaban yang lebih relevan.
Dengan peluncuran Comet versi Android, Perplexity semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam teknologi AI konsumen.
Browser ini tidak sekadar menawarkan halaman web—ia menawarkan cara baru untuk berinteraksi dengan informasi.
Untuk pengguna Android, Comet bisa menjadi awal dari pengalaman browsing yang lebih pintar, cepat, dan penuh sentuhan AI.