Covid-19 Merebak di Singapura Saat Konser Lady Gaga, WNI Diminta Waspada dan Terapkan Prokes

Kesehatan

Selasa, 20 Mei 2025 | 18:08 WIB
Covid-19 Merebak di Singapura Saat Konser Lady Gaga, WNI Diminta Waspada dan Terapkan Prokes
Lady Gaga/Foto: Instagram Lady Gaga

Covid-19 kembali merebak di Asia, di antaranya beberapa negara di Asean seperti Singapura dan Thailand. Sementara Hong Kong dikabarkan mengalami kenaikan kasus.

rb-1

Merespon hal ini, Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ini. Khususnya, saat ini mobilitas masyarakat ke luar negeri cukup tinggi. Misalnya, saat ini tengah berlangsung konser artis dunia Lady Gaga sejak 18 hingga 24 Mei di Singapura.

Diketahui, cukup banyak warga Indonesia ke Singapura menonton konser Lady Gaga. Karenanya diingatkan kepada mereka untuk meningkatkan kewaspadaannya mengingat Singapura termasuk salah satu negara yang jumlah kasus Covid-19 nya mengalami peningkatan.

Baca Juga: Mengenal Lupus Nefritis, Penyakit yang Diderita Selena Gomez

rb-3

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI Aji Muhawarmàan menjelaskan bahwa berdasarkan pemantauan hingga minggu ke-19 tahun 2025 kondisi penyebaran virus di Indonesia masih dalam batas aman.

“Di tengah dinamika global, kami ingin menyampaikan bahwa kondisi di Indonesia tetap aman. Surveilans penyakit menular, termasuk Covid-19, terus kami perkuat, baik melalui sistem sentinel maupun pemantauan di pintu masuk negara,” ujar Aji, dilansir dari siaran pers Kemenkes.

Sementara di Singapura, lonjakan kasus tercatat namun masih berada dalam pola musiman yang lazim terjadi setiap tahun. Varian yang bersirkulasi di sana merupakan turunan dari JN.1, yang tidak menyebabkan peningkatan keparahan kasus.

Baca Juga: Pengidap Covid-19 Meningkat, Pemerintah Berlakukan PTM Terbatas 50 Persen

Meski begitu, menurut keterangan resmi pemerintah Singapura bahwa peningkatan kasus dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk menurunnya kekebalan populasi.

Belum Ada Pembatasan Keluar-Masuk

Menanggapi hal ini, Aji menegaskan bahwa pemerintah belum memberlakukan pengetatan akses keluar-masuk negara. Namun, pengawasan dan pemantauan di pintu masuk internasional tetap ditingkatkan melalui SatuSehat Health Pass (SSHP).

Hingga saat ini, belum ada larangan perjalanan ke luar negeri, namun masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama jika berencana bepergian ke negara yang sedang mengalami lonjakan kasus.

“Kami mendorong masyarakat untuk mengikuti perkembangan situasi di negara tujuan, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di sana, dan menunda perjalanan apabila sedang kurang sehat,” kata Imran yang juga mengingatkan tentang pentingnya penerapan protocol kesehatan seperti, mencuci tangan dan menggunakan masker juga vaksinasi booster Covid-19. Terutama, mereka yang dalam kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid.

Konser Lady Gaga di Singapura- Foto YouTube HR JourneyKonser Lady Gaga di Singapura- Foto YouTube HR Journey

Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat 28 Persen

Dikutip dari ax-before-travel.com, sebelum mengunjungi negara-kota di Asia Tenggara ini pada bulan Mei 2025, sangat disarankan untuk melindungi diri dari Covid-19.

Menurut Kementerian Kesehatan (MOH) dan Badan Pengendalian Penyakit Menular, infeksi Covid-19 telah meningkat secara signifikan pada musim semi tahun 2025. Ia memperkirakan jumlah kasus dari minggu terakhir bulan April hingga 3 Mei 2025, sebesar 14.200, dibandingkan dengan 11.100 kasus pada minggu sebelumnya.

Peningkatan kasus sebesar 28% dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk menurunnya kekebalan populasi. Saat ini, LF.7 dan NB.1.8, turunan varian JN.1, merupakan varian Covid-19 utama yang beredar di Singapura, mencakup lebih dari dua pertiga kasus yang diurutkan secara lokal.

JN.1 juga merupakan varian yang digunakan dalam formulasi vaksin Covid-19 saat ini, yang tetap efektif dalam melindungi terhadap penyakit parah.

MOH Singapura menulis bahwa 'individu yang berisiko tinggi terkena Covid-19 parah, seperti mereka yang berusia 60 tahun ke atas, individu yang rentan secara medis, atau penghuni fasilitas perawatan lanjut usia, dianjurkan untuk terus memperbarui vaksinasi, dan menerima dosis tambahan sekitar satu tahun setelah dosis terakhir mereka.

Di Amerika Serikat, FDA AS baru-baru ini menyetujui Nuvaxovid, vaksin Covid-19 JN.1 non-mRNA yang aktif terhadap strain yang beredar saat ini, termasuk KP.2 dan KP.3. Vaksin ini, dan vaksin perjalanan lainnya, ditawarkan di klinik dan apotek di AS.***

Tag Kesehatan Kementerian Kesehatan Protokol Kesehatan Covid-19 Merebak Lagi Konser Lady Gaga di Singapura Vaksin Booster Covid-19

Terkini