Dalam 24 Jam Terjadi 21 Bencana Mulai dari Longsor, Banjir hingga Karhutla

Daerah

Selasa, 03 Juni 2025 | 23:08 WIB
Dalam 24 Jam Terjadi 21 Bencana  Mulai dari  Longsor, Banjir hingga Karhutla
Tim BPBD Kabupaten Nunukan mempersiapkan barang bantuan logistik BNPB untuk didistribusikan kepada warga terdampak banjir Nunukan/Foto: BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 21 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam 24 jam terakhir, atau sejak 2-3 Juni 2025. Dari jumlah tersebut, 10 kejadian diklasifikasikan sebagai kejadian menonjol karena berdampak signifikan terhadap masyarakat dan infrastruktur.

rb-1

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (3/6/2025).

Disebutkan bahwa seluruh kejadian yang tercatat, bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor serta bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih mendominasi.

Baca Juga: Banjir Melanda Kabupaten Sanggau, 4.575 Jiwa Terpaksa Mengungsi

rb-3

Angin Kencang di Ciamis Merusak 30 Rumah

Tiga kejadian baru yang menonjol antara lain angin kencang di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang berdampak pada 30 kepala keluarga (KK) atau 100 jiwa, dan merusak 30 unit rumah. Sebagian atap rumah telah diperbaiki secara swadaya oleh warga.

Kejadian serupa juga terjadi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang memengaruhi sekitar 30 KK dan 30 rumah. Pendataan rumah terdampak masih berlangsung.

Baca Juga: Hari ke Empat Operasi Pencarian dan Penyelamatan, Tim Gabungan Fokus ke Dua Lokasi

Di sisi lain, karhutla di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, menghanguskan sekitar 5 hektare lahan. "Api telah berhasil dipadamkan dan tidak dilaporkan adanya korban jiwa,” ungkap laporan Pusdalops,

Longsor Gunung Kuda 21 Tewas, 4 Masih Dicari

Tujuh kejadian bencana lain merupakan pengkinian dari laporan sebelumnya. Salah satu yang paling memprihatinkan adalah longsor di Gunung Kuda Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang hingga kini menyebabkan 21 orang meninggal dunia, 9 luka-luka, dan 4 masih dalam pencarian.

Sementara itu, longsor di Kabupaten Ciamis berdampak pada 49 KK atau 133 jiwa dan merusak 43 rumah. “Pergerakan tanah telah berhenti dan situasi dinyatakan kondusif. Namun, masyarakat diminta tetap waspada,” ujar pemerintah daerah setempat.

Banjir di Nunukan 1.684 Rumah Terdampak

Di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, banjir berdampak pada 1.997 KK atau 6.626 jiwa, dengan 1.684 rumah terdampak. Meskipun tinggi muka air (TMA) mulai surut, distribusi logistik masih terus berjalan.

Banjir rob di Pekalongan, Jawa Tengah, juga masih berlangsung dan berdampak pada 1.155 KK atau 4.199 jiwa. Genangan masih bertahan akibat kondisi tata ruang dan cuaca.

Banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, berdampak pada 55 KK, dengan genangan air antara 20–40 cm. Status siaga darurat telah ditetapkan.

Di Provinsi Riau, luas lahan yang terbakar mencapai ±115,68 hektare hingga 2 Juni 2025. Titik api seluas 1 hektare di Kabupaten Kampar berhasil dipadamkan. Status siaga darurat karhutla masih diberlakukan.

Sementara itu, banjir bandang di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, berdampak pada 228 KK. Dua orang dilaporkan meninggal dunia, dua luka ringan, dan 40 KK mengungsi.

Sebanyak 202 rumah terdampak, dan jembatan bailey yang rusak telah berhasil diganti oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).***

Tag BNPB 21 Bencana Dalam 24 Jam Peringatan Dini Bencana

Terkini