Metropolitan

Dampak Siklon Tropis Bakung, Picu Cuaca Ekstrem hingga Pertengahan Desember 2025

16 Desember 2025 | 11:11 WIB
Dampak Siklon Tropis Bakung, Picu Cuaca Ekstrem hingga Pertengahan Desember 2025
Ilustrasi siklon tropis. [Pexels]

Ilustrasi cuaca ekstrem. [Istimewa/Gemini AI]Ilustrasi cuaca ekstrem. [Istimewa/Gemini AI]

Siklon tropis 93S merujuk pada bibit siklon tropis yang dideteksi BMKG di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat, yang muncul sejak

Bibit siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1.009 hPa, dengan potensi berkembang menjadi siklon tropis penuh dalam 24-72 jam, meski peluangnya rendah.

Siklon tropis adalah badai besar dengan angin putar kencang di atas lautan hangat (suhu >26,5°C), radius 150-200 km, dan kecepatan angin >63 km/jam saat matang.

Bibit siklon merupakan tahap awal dengan angin 15-34 knot (28-62 km/jam), yang bisa membawa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi jika mendekati daratan.

Bibit 93S bergerak perlahan ke barat daya menjauhi Indonesia, memicu hujan sedang-lebat di wilayah seperti NTB, NTT, Jabar, hingga Papua, berpotensi banjir atau longsor hingga 12 Desember 2025.

BMKG memprediksi intensitas meningkat bertahap tapi tidak berdampak langsung ke daratan Indonesia.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan melihat potensi dampak tidak langsung dari Siklon Tropis Bakung serta keberadaan sistem Bibit Siklon 93S.

"BMKG merekomendasikan masyarakat di wilayah terdampak tetap waspada terhadap potensi hujan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, serta gangguan aktivitas harian yang dapat terjadi terutama di lokasi yang rawan," tukasnya.

1 2 Tampilkan Semua
Tag BMKG Siklon tropis Siklon bakung Cuaca ekstre