Internasional

Dari Surga Jadi Neraka Wisata! Pulau Thailand Dikuasai Turis Israel yang Rusuh

10 November 2025 | 19:08 WIB
Dari Surga Jadi Neraka Wisata! Pulau Thailand Dikuasai Turis Israel yang Rusuh
Restoran di Thailand pasang tanda No Israel. [X]

Ketegangan meningkat di kawasan wisata populer Thailand bagian selatan setelah warga lokal mengungkapkan kemarahan atas perilaku turis asal Israel.

rb-1

Mereka menilai para wisatawan tersebut sering bersikap arogan, melakukan tindakan tidak sopan, dan bahkan menjalankan bisnis ilegal di pulau Koh Phangan.

Baca Juga: Demi Palestina, Zohran Mamdani Janji Tangkap Netanyahu

rb-3

Menurut laporan Arab News, para pemilik restoran dan pengusaha lokal menyebut jumlah pelanggaran dan perilaku tidak tertib dari turis Israel meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini membuat masyarakat setempat merasa terganggu dan muak.

Restoran Pasang Tanda “No Israel Allowed”

Restoran Di Thailand Pasang Tanda No Israel Karena Kesal Ulah Para Turis Israel Suka Berbuat Onar XRestoran Di Thailand Pasang Tanda No Israel Karena Kesal Ulah Para Turis Israel Suka Berbuat Onar X

Baca Juga: Tawarkan Jasa Pembesaran Penis, Pria Thailand Ditangkap

Seorang pemilik restoran di Koh Phangan mengaku pernah meminta sekelompok turis Israel untuk meninggalkan tempatnya karena bersikap tidak sopan.

Namun, akibat insiden itu, ia menerima ribuan ulasan buruk di platform daring, membuat rating restorannya turun drastis.

“Setelah itu, saya pasang tanda ‘No Israel Allowed’. Bukan karena rasis, tapi karena saya lelah menghadapi perilaku yang sama berulang kali,” ujarnya.

Video-video konfrontasi antara warga lokal dan turis Israel juga banyak beredar di media sosial Thailand, memperlihatkan ketegangan yang kian meningkat.

Dalam salah satu video viral, seorang pegawai restoran menolak melayani turis wanita asal Israel yang kemudian dengan sombong menjawab, “Uang saya membangun negara Anda.”

Bisnis Ilegal Turis Israel di Koh Phangan

Restoran di Thailand pasang tanda no Israel akibat ulah turis Israel yang tidak sopan [X]Restoran di Thailand pasang tanda no Israel akibat ulah turis Israel yang tidak sopan [X]

Selain masalah perilaku, warga lokal juga memprotes keberadaan sejumlah warga Israel yang menjalankan bisnis tanpa izin resmi, mulai dari restoran hingga penyewaan kendaraan dan tur perjalanan.

Aktivitas ini dianggap melanggar hukum Thailand dan merugikan pengusaha lokal.

Lebih dari 200 warga dan pelaku bisnis menandatangani petisi kepada gubernur Provinsi Surat Thani, menuntut penertiban kegiatan ilegal tersebut.

“Kalau hanya datang untuk berlibur, kami senang. Tapi kalau membuka usaha tanpa izin, itu masalah serius,” kata Apiwat Sriwatcharaporn, asisten kepala desa Koh Phangan.

Lonjakan Turis Israel dan Ketegangan Sosial

Data dari Biro Imigrasi Thailand mencatat ada 2.627 warga Israel yang memperpanjang visa mereka di Koh Phangan hingga akhir September 2025. Mereka menjadi kelompok terbesar yang kini diawasi karena aktivitas bisnis mencurigakan.

Pemilik bisnis lokal menilai lonjakan jumlah turis Israel memperburuk situasi. “Mereka sekarang datang bersama keluarga, bukan lagi sendirian. Komunitas Israel di sini jadi makin besar, dan ketegangan sosial ikut meningkat,” ujarnya.

Dampak Perang Gaza dan Persepsi Publik

Ketegangan ini juga dipicu oleh meningkatnya sentimen negatif terhadap Israel sejak perang genosida di Gaza pada Oktober 2023.

Dosen ilmu politik Universitas Srinakharinwirot, Dr. Manoch Aree, menjelaskan bahwa banyak warga Israel memilih Thailand karena dianggap netral secara politik dan aman dari protes anti-Israel.

Namun, situasi berubah. “Warga lokal mulai curiga terhadap aktivitas mereka. Dari sekolah-sekolah, pusat keagamaan, hingga program rehabilitasi yang dikelola warga Israel secara tertutup. Ini menimbulkan pertanyaan besar,” ungkapnya.

Menurut Dr. Aree, upaya pemerintah Thailand untuk mendongkrak pariwisata justru berbalik arah. “Alih-alih membawa manfaat, kini malah menciptakan ketegangan sosial dan kecurigaan di kalangan warga lokal,” tambahnya.

Serangan terhadap Tentara Israel di Thailand

Pada Desember lalu, seorang tentara Israel bernama Ilay (22) yang terlibat dalam perang Gaza dilaporkan diserang oleh turis Jerman di Thailand. Insiden ini memicu perdebatan baru soal kehadiran warga Israel di negara itu.

Beberapa kelompok advokasi bahkan menuntut agar pemerintah menahan dan mengadili anggota pasukan Israel yang terlibat dalam pelanggaran HAM ketika bepergian ke luar negeri.

Wisata dan Krisis Sosial

Thailand, yang selama ini dikenal ramah terhadap wisatawan asing, kini menghadapi ujian sosial dan budaya.

Kehadiran turis Israel yang meningkat, disertai perilaku yang dianggap tidak menghormati adat lokal serta praktik bisnis ilegal, membuat citra pariwisata negara itu dipertaruhkan.

Jika dibiarkan, konflik ini bisa berkembang menjadi sentimen nasional yang mempengaruhi hubungan diplomatik Thailand dengan Israel di masa mendatang.

Sumber: Arab News

Tag israel thailand