Deretan Kasus Penembakan Maut di Indonesia, Natalius Pigai Desak Evaluasi Total Penggunaan Senpi
Nasional

Maraknya kasus penembakan yang terjadi di Tanah Air, membuat Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai angkat bicara.
Ia meminta pimpinan Polri, TNI hingga Perbakin harus serius mengawasi penggunaan senjata api baik oleh warga sipil maupun aparat keamanan.
Pigai mengatakan maraknya aksi penembakan ini mengancam kehidupan (right to life, menebarkan ketakutan dan rakyat berhak bebas dari ketakutan (freedom of fear) dan negara memiliki kewajiban memastikan perlindungan (obligation to protect).
Baca Juga: Apa Itu Scientific Crime Investigation, Ini Penjelasannya
"Terjadi penyalahgunaan senjata, baik oleh aparat maupun masyarakat sipil, yang harus jadi atensi, baik oleh pimpinan TNI, Polri, dan juga Persatuan Menembak Indonesia," katanya seperti dikutip dari akun X milik Natalius Pigai, Sabtu (4/1/2025).
Atas maraknya kejadian penembakan ini, Natalius Pigai sampai meminta pimpinan Polri, TNI melakukan evaluasi total.
"Ini harus dievaluasi total karena jelas-jela menyalahi prosedur dan peruntukan penggunaan senjata,” ujarnya.
Baca Juga: Densus 88 Bantah Ada Penembakan Sesama Anggota, Kombes Aswin: Kelalaian
Pigai mengutarakan bahwa penggunaan senjata oleh aparat maupun masyarakat sipil diikat dengan ketentuan dan aturan yang ketat. Menurut dia, aspek legalitas dan prosedur penggunaan senjata itu tidak seharusnya dilanggar.
Bukan saja pengetatan yang diperlukan, tetapi evaluasi total. Penggunaan senjata secara tidak bertanggung jawab jelas menjadi ancaman bagi hak asasi manusia dan juga ancaman bagi stabilitas sosial.
Peristiwa-peristiwa penembakan belakangan ini tidak hanya menimbulkan ketakutan bagi masyarakat, tetapi juga mengancam hak untuk hidup sebagaimana diatur dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) dan Konvensi Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR).
Lantas apa saja kasus penembakan yang menggegerkan publik di Tanah Air? Berikut ulasannya.
1. Penembakan Rest Area Tol Tangerang
Kasus penembakan yang terjadi di rest area Tol Tangerang-Merak menjadi urutan pertama kasus penembakan yang menggegerkan publik.
Kasus penembakan maut ini terjadi pada 2 Januari 2025, menewaskan seorang bos rental mobil berinisial RM (60) dan melukai IS (48) saat pelaku menembak dari mobil.
Empat orang diduga terlibat, termasuk oknum TNI Angkatan Laut (AL), yang telah ditangkap dan sedang diperiksa oleh Puspom TNI AL.
Peristiwa ini dipicu oleh dugaan penggelapan mobil rental, dengan pelaku berusaha melarikan diri menggunakan kendaraan korban. Penyidikan terus dilakukan untuk menangkap semua pelaku.
2. Pengacara Ditembak di Bone
Pengacara Rudi S Gani (49) tewas ditembak oleh orang tak dikenal di Bone, Sulawesi Selatan, pada malam Tahun Baru, 31 Desember 2024.
Penembakan terjadi saat korban berkumpul dengan keluarga di kantornya yang sedang direnovasi.
Proyektil yang ditemukan berasal dari senapan angin kaliber 8 mm, bukan senjata api. Polisi telah memeriksa lebih dari sebelas saksi dan masih menyelidiki motif penembakan. Istri korban berharap pelaku segera ditangkap dan keadilan ditegakkan.
3. Siswa SMK Tewas Ditembak di Semarang
Seorang remaja berinisial GR (17) tewas ditembak oleh polisi di Semarang pada 24 November 2024.
Anggota polisi, Aipda Robig yang melakukan penembakan dengan alasan menindak tawuran geng motor dianggap tidak sesuai prosedur.
Aipda Robig telah ditetapkan sebagai tersangka serta dipecat dari kepolisian. Investigasi masih berlangsung untuk mengklarifikasi kronologi kejadian dan motif penembakan.
Demikian tiga kasus penembakan maut yang menyita perhatian publik yang terjadi di akhir tahun 2024 hingga awal 2025. Kasus tersebut melibatkan oknum aparat yang menyalahgunakan senjata api.