Deteksi Sejak Dini! Ini Tanda Penyakit Ginjal pada Anak Menurut Dokter
Kesehatan

Masalah ginjal kini tak hanya dialami orang dewasa saja namun juga bisa diderita oleh anak-anak.
Utuk itu para orang tua perlu waspada dan bisa mendeteksi tanda sakit ginjal pada anak yang bisa terlihat di kaki hingga perut.
Umumnya Kelainan Bawaan Sejak Lahir
Baca Juga: AS: Lebih dari 10 Ribu Anak Diserang Covid-19 Setiap Minggu
Dokter spesialis anak konsultan nefrologi anak Reza Fahlevi. [Instagram]
Dokter spesialis anak konsultan nefrologi anak Reza Fahlevi mengatakan, penyebab utama penyakit ginjal pada anak umumnya adalah kelainan bawaan sejak lahir hingga peradangan pada ginjal.
"Kalau kita lihat, kebanyakan anak-anak itu terkena penyakit ginjal karena penyakit bawaan, peradangan pada ginjal," ujar Reza di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, dilansir dari sejumlah laman, Jumat (1/8/2025).
Baca Juga: Anak Tewas Dibanting Ayah, Dikenal Tempramental dan Pecandu Narkoba
Faktor gaya hidup seperti pola makan juga bisa berkontribusi.
Termasuk salah satunya kebiasaan mengonsumsi makanan asin sejak kecil.
Namun, menurut Reza, dampaknya terhadap ginjal biasanya akan muncul di kemudian hari.
Reza mengatakan, asupan garam lebih cenderung memicu tekanan darah tinggi, yang nantinya bisa merusak ginjal saat dewasa.
Berikut Tanda Sakit Ginjal Pada Anak
Ilustrasi gangguan ginjal pada anak. [Instagram]
Salah satu tanda penyakit ginjal pada anak bisa terlihat dari perubahan urine.
Perubahan ini, menurut Reza, jadi petunjuk awal fungsi ginjal si kecil mulai terganggu.
Orang tua juga perlu mewaspadai pembengkakan di beberapa bagian tubuh seperti mata, kaki, atau perut.
Pembengkakan ini bisa menjadi indikasi masalah ginjal.
"Itu gejala-gejala awal yang kita mesti aware atau deteksi," ujar Reza.
Jika kondisinya berlanjut, gejala akan semakin parah. Misalnya, Reza mencontohkan, anak yang sering merasa lemas, pucat.
"Kemudian pipisnya jadi berkurang. Itu gejala-gejala lanjutan," tambahnya.
Reza mengingatkan orang tua untuk bisa melakukan deteksi dini pada anak.
Semakin tak tertangani, semakin tinggi tingkat keparahannya. Angka kesembuhan pun akan semakin kecil.