Detik-detik Istri di Bengkulu Grebek Suami yang Baru Lulus PPPK Bareng Wanita Lain

Warga Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu dihebohkan oleh kabar dugaan penggerebekan seorang pria yang baru dinyatakan lulus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.

Pria tersebut diduga digrebek langsung oleh istrinya saat berada bersama seorang perempuan yang juga berstatus PPPK di bidang kesehatan.

Baca Juga: Kabar Gembira! 325 PPPK Rejang Lebong Segera Bertugas, Ini Target Waktu Pelantikannya!

Peristiwa tersebut disebut terjadi sekitar Juli 2025 lalu di sebuah rumah yang diduga menjadi tempat tinggal pria dan perempuan tersebut.

Informasi ini dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Diduga Dipergoki di Dalam Rumah Bersama

Baca Juga: Pesan Melda Safitri ke Suami Usai Diceraikan: Perhatikan Anak-anak

Caption video viral dugaan penggerebekan. [TikTok]

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pria tersebut diduga berada di dalam rumah bersama perempuan yang juga berstatus PPPK.

Keberadaan keduanya kemudian diketahui oleh istri sah sang pria.

Istri tersebut dilaporkan mendatangi lokasi bersama pihak keluarga.

Aksi tersebut turut disaksikan oleh warga sekitar, sehingga situasi di lokasi sempat menarik perhatian masyarakat setempat.

Pengakuan Nikah Siri Jadi Sorotan

Informasi yang berkembang menyebutkan, pria dan perempuan yang digerebek itu mengaku telah menjalani pernikahan secara siri.

Pengakuan tersebut disampaikan di lokasi kejadian.

Namun hingga kini, belum ada dokumen resmi atau keterangan yang dapat diverifikasi untuk membuktikan pengakuan pernikahan siri tersebut.

Hal ini memicu beragam spekulasi dan komentar dari warganet.

Viral di Media Sosial, Belum Ada Keterangan Resmi

Aksi penggerebekan heboh di media sosial. [TikTok]

Kasus dugaan penggerebekan ini dengan cepat viral di media sosial dan grup percakapan warga.

Banyak pihak menyoroti status terduga sebagai aparatur pemerintah yang seharusnya menjaga etika dan moral di tengah masyarakat.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang maupun instansi terkait mengenai dugaan pelanggaran hukum atau pelanggaran disiplin aparatur negara dalam peristiwa tersebut.