Detik-detik Penangkapan Dewi Astutik di Kamboja: Gembong Sabu 2 Ton Akhirnya Tumbang!

Dewi Astutik, buronan kelas kakap yang menjadi otak penyelundupan sabu seberat 2 ton senilai sekitar Rp5 triliun, akhirnya ditangkap di Kamboja, Selasa (2/12/2025).

Penangkapan ini merupakan kulminasi operasi internasional yang melibatkan BNN, Polisi Kamboja, Interpol, BAIS TNI, serta difasilitasi KBRI Phnom Penh.

Dewi diciduk ketika berada di dalam mobil menuju sebuah hotel di Sihanoukville, kota yang dikenal sebagai pusat transaksi narkotika Asia Tenggara.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Kamboja Gelar Women Run 10 Km

Kronologi Penangkapan Dewi Astutik

Keberadaan Dewi di Kamboja telah dipantau sejak 17 November 2025 melalui operasi intelijen lintas negara. Seluruh proses dilakukan secara senyap dan presisi untuk menghindari kebocoran informasi.

Setelah ditangkap, Dewi dipindahkan ke Phnom Penh untuk proses identifikasi sebelum diserahkan secara resmi antar otoritas. Ia diketahui sudah menetap di luar negeri sejak 2011 dan sempat berstatus sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Baca Juga: BNN Grebek Pabrik Sabu di Apartemen Cisauk, 2 Tersangka Diamankan

Latar Belakang: Sindikat Golden Triangle

Dewi Astitik. [Instagram]Dewi Astutik merupakan bagian dari sindikat narkoba internasional jaringan Golden Triangle, pusat peredaran narkotika Asia Tenggara yang mencakup wilayah Thailand, Myanmar, dan Laos.

Kasus ini terungkap setelah penyelidikan selama lima bulan yang membongkar penyelundupan sabu menggunakan kapal motor dari Thailand ke perairan Kepulauan Riau, Mei 2025.

Dalam operasi tersebut, aparat menyita 67 kardus berisi 2.115 kilogram sabu.

Dewi diduga menjadi pengendali utama penyelundupan dan berhubungan dengan lima tersangka dari penggerebekan kapal Sea Dragon Terawa.

Selain Indonesia, sindikat ini diduga menargetkan distribusi sabu ke Malaysia dan Filipina.

Respon Resmi dan Proses Hukum Lanjut

Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto. [Instagram]Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto, menyebut penangkapan Dewi sebagai salah satu keberhasilan besar Indonesia dalam memberantas narkoba pada level internasional.

Setelah proses hukum di Kamboja selesai, Dewi akan dipulangkan ke Indonesia untuk menjalani pemeriksaan intensif terkait alur pendanaan, logistik, serta dugaan keterlibatan pihak lain dalam jaringan tersebut.

Polda dan tim anti-narkoba Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mengusut jaringan ini hingga tuntas.