Politik

Di Depan Fadli Zon, Megawati: Saya sedang Kumpulkan Ahli-Ahli Sejarah

08 Juni 2025 | 05:02 WIB
Di Depan Fadli Zon, Megawati: Saya sedang Kumpulkan Ahli-Ahli Sejarah
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri hadiri pameran foto karya sang kakak Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional, Sabtu (7/6/2025). [Instagram @fadlizon]

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyinggung bagaimana sejarah Indonesia seperti sengaja dipotong saat memasuki era Orde Baru.

rb-1

Ia menyayangkan generasi saat ini yang kurang memahami atau bahkan melupakan perjuangan bangsa dalam membentuk negara.

Megawati menegaskan bahwa membentuk dan menyatukan Indonesia bukan perkara mudah. Serta menyindir sebagian masyarakat yang seolah lupa dengan sejarah bangsanya sendiri.

Baca Juga: Megawati akan Bertemu Prabowo Subianto Sebelum Pelantikan Presiden, Sinyal Dukungan?

rb-3

Hal itu disampaikan Megawati dalam sambutannya saat membuka pameran foto Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional, Sabtu (7/6/2025).

"Ketika Bung Karno itu dijatuhkan TAP, namanya TAP-nya itu MPRS Nomor 33 Tahun 1967, itu tidak pernah orang mencoba bertanya, kenapa sih TAP itu dijatuhkan? Sepertinya, saya suka bilang, kalau ada nyanyian sunyi sepi sendiri, itu saya pikir ini orang Indonesia lupa bahwa mereka orang Indonesia," ujar Megawati.

"Menjadi Indonesia bukannya gampang, tapi sekarang sepertinya sejarah itu hanya dipotong diturunkan TAP ini sejarah itu ketika zaman Orba," ungkapnya.

Baca Juga: Megawati Ngaku Diundang ke Acara Puncak HUT Partai Golkar Tapi Emoh Datang, Kenapa Yah?

Kumpulkan Ahli Sejarah

Menbud Fadli Zon hadiri pameran foto karya Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional, Sabtu (7/6/2025). [Instagram @fadlizon]Menbud Fadli Zon hadiri pameran foto karya Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional, Sabtu (7/6/2025). [Instagram @fadlizon]Dalam kesempatan itu, Megawati juga menyampaikan pesan kepada Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon yang hadir dalam acara tersebut.

Ketua Umum PDIP ini menegaskan pentingnya menjaga semangat Bhinneka Tunggal Ika, seperti ditekankan oleh Bung Karno.

"Saya sedang mengumpulkan ahli-ahli sejarah, ini kebetulan ada Pak Menteri Kebudayaan. Kita boleh berbeda, Bung Karno juga bilang begitu, malah dibuatnya Bhinneka Tunggal Ika. Bermacam-macam tapi satu juga. Tapi jangan sepertinya terus ada bagian yang manusianya Indonesia dibedakan," ujarnya.

Megawati juga menyindir pihak-pihak yang sering mengaku Pancasilais, namun hanya sebatas ucapan tanpa tindakan nyata.

"Jadi padahal kita katanya, katanya, kalau saya pasti pancasilais, yang hadir saya tidak tahu, apakah hanya verbal Pancasila, atau memang Pancasilais," tutup Megawati.

Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Menbud Fadli Zon melihat hadiri pameran foto karya Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional, Sabtu (7/6/2025). [Instagram @fadlizon]Menbud Fadli Zon melihat hadiri pameran foto karya Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional, Sabtu (7/6/2025). [Instagram @fadlizon]Menbud Fadli Zon mengaku tidak mempermasalahkan rencana Megawati mengumpulkan sejarawan lain di tengah langkah pemerintah menyelesaikan penulisan ulang sejarah Indonesia.

Menurut Fadli Zon, sejarawan yang diminta ikut dalam penulisan ulang sejarah oleh pemerintah sudah profesional di bidangnya.

"Tidak ada masalah, memang kita harus mempunyai perspektif, kalau saya kecenderungan apalagi 80 tahun Indonesia merdeka, perspektif Indonesia itu sangat penting jadi bukan perspektif kolonialis dan bukan perspektif golongan, bukan perspektif tertentu," ujarnya.

Fadli Zon menyebutkan bahwa penulisan ulang sejarah Indonesia akan selesai di bulan Agustus. Dan nantinya akan ada uji publik.

"Kita tidak menulis sejarah dari nol, tentu saja dari apa yang sudah pernah ditulis sebelumnya, dan kita sudah lama tidak menulis sejarah paling tidak dari yang diterbitkan oleh pemerintah itu terakhir pada era pemerintahan Pak Habibie, sudah 26 tahun yang lalu," ujar Fadli Zon.

Tag Megawati Soekarnoputri Fadli Zon Sejarah Indonesia Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Menbud