Dokter Kandungan yang Diduga Lecehkan Pasien di Garut Ditangkap, Dua Korban Sudah Melapor

Dokter kandungan berinisial MSF di Garut, Jawa Barat, telah ditangkap oleh Polres Garut atas dugaan pelecehan seksual terhadap pasien saat pemeriksaan ultrasonografi (USG) di sebuah klinik swasta.

Penangkapan ini dilakukan setelah video rekaman CCTV yang menunjukkan tindakan tidak pantas tersebut viral di media sosial. Polisi menangkap MSF di wilayah Garut pada Selasa (15/4).

“Sudah diamankan yang Garut ya. Diamankan di Garut,” kata Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan saat dikonfirmasi.

Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual Rektor, Univ Pancasila: Terapkan Asas Praduga Tak Bersalah

Polisi datangi klinik Dokter kandungan berinisial MSF di Garut, Jawa Barat [ist]

Dia tak menjelaskan lebih lanjut terkait penangkapan tersebut. Namun yang pasti, pelaku telah berada di Polres Garut untuk diperiksa.

“Iya sudah diamankan sekarang di Garut ya,” katanya.

Adapun terkait korban MSF, dia menyebut sejauh ini ada dua orang yang telah melapor. Keduanya melapor lewat posko pengaduan yang dibentuk oleh Polres Garut dan Polda Jabar.

Baca Juga: PT KAI Segera Terapkan Black List ke Pelaku Pelecehan Seksual

“Sementara baru dua yang sudah melapor,” pungkasnya.

​Dalam kasus ini, MSF diduga melakukan pelecehan seksual terhadap wanita hamil saat melakukan pengecekan USG.

Rekaman CCTV yang memperlihatkan dugaan pelecehan seksual olehnya kemudian viral di media sosial. Dalam tayangan itu tampak pelaku memeriksa perut pasien dengan alat USG.

Namun, tangan dokter itu tampak terus naik ke area dada, area sensitif pasien.

Sebelumnya, hari ini Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mendesak agar polisi segera menangkap pelaku dalam waktu 1x24 jam.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. [instagram]

Ia menekankan bahwa bukti video yang beredar sudah cukup kuat untuk tindakan hukum tanpa perlu penyelidikan panjang.

"Bagaimana polisi Garut merespons ini secara cepat? Enggak usah penyelidikan ngapain? Wong di depan mata kelihatan kok," kata Sahroni.

"Harusnya segera bagaimana caranya? Itu yang tahu Polres Garut, penegakan aturan hukumnya Polres Garut yang tahu," tutur dia.