Dumadi, Guru SMP di Demak, Viral Usai Tendang Kepala Murid: Ini Kronologinya
Daerah

Seorang guru di SMP Negeri 1 Karangawen, Demak, bernama Dumadi, menjadi viral setelah video dirinya menendang kepala seorang siswa tersebar luas di media sosial. Peristiwa ini terjadi saat pelaksanaan ujian akhir semester pada Selasa, 10 Juni 2025.
Kejadian bermula saat Dumadi mendengar suara siulan di kelas. Merasa terganggu, ia berusaha mencari sumber suara tersebut. Ia sempat menaiki meja dan mencoba mengintip melalui ventilasi, namun tidak menemukan siapa pun di luar ruangan. Tak lama kemudian, ia menuding salah satu siswa, yang berinisial GAM, sebagai pelaku siulan. Meski GAM membantah tuduhan tersebut, Dumadi tetap menanggapinya dengan kekerasan.
Baca Juga: Pencari Rumput Temukan Mayat Tanpa Identitas dalam Kardus di Demak
Dalam video yang beredar, Dumadi terlihat menendang kepala GAM sebanyak dua kali. Aksi tersebut langsung menuai kecaman luas dari publik, terlebih karena dilakukan oleh seorang tenaga pendidik dalam suasana ujian resmi.
Reaksi Publik dan Proses Hukum
Video aksi kekerasan ini pertama kali diunggah oleh akun X (dulu Twitter) @dhemit_is_back dan langsung menjadi perbincangan warganet. Banyak netizen mengecam tindakan Dumadi yang dianggap tidak mencerminkan sikap seorang guru, apalagi dilakukan kepada murid yang masih di bawah umur.
Baca Juga: Banjir di Jalur Pantura Timur, Akses Jalan Utama Demak Menuju Kudus Terputus
Dalam unggahan lanjutan dari akun @viralinae, diketahui bahwa orang tua GAM telah bertemu langsung dengan Dumadi untuk menyelesaikan permasalahan. Dumadi pun sudah meminta maaf kepada orang tua siswa yang menjadi korban. Namun, kasus ini tetap berlanjut ke jalur hukum dan ditangani oleh Polsek setempat.
Tangkapan layar (X)
“Orang tua korban saat ini sudah bertemu yang bersangkutan dan akan menyelesaikan masalah di Polsek. Panik kan lu karena diajak ke jalur hukum,” tulis akun @viralinae.
“Beliau berpikir masalah sudah selesai saat mereka bersalaman. Eh, tau-taunya diajak ke polsek tuh,” lanjut akun tersebut.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah ataupun Dinas Pendidikan setempat terkait sanksi atau langkah yang akan diambil terhadap Dumadi.