Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato di KTT D-8, Apa Sebabnya?
Politik

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, diwarnai aksi walk out Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kamis (19/12/2024).
Detik-detik Erdogan walk out saat Presiden Prabowo Subianto baru saja mengawali pidato di forum KTT D-8, terekam kamera video dan viral di media sosial.
Dari video yang beredar tampak, Erdogan menunjukkan gestur tersinggung saat keluar dari forum. Erdogan bahkan menyenggol kursi Prabowo yang sedang berbicara tentang solidaritas negara-negara Muslim.
Baca Juga: Tumpengan Sederhana, Ini Harapan Prabowo di HUT ke-16 Gerindra
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya yang saat itu mendampingi Prabowo, sempat memandang tajam sejumlah delegasi yang keluar dari forum saat Prabowo berbicara.
"Erdogan walkout saat Prabowo serukan pembelaan palestina dan jangan percaya dengan barat... bahkan saat keluar, Erdogan sengaja menyenggol kursi Prabowo yang masih sedang berpidato," tulis akun X @Siti_, Khadijah95 seperti dilihat, Minggu (22/12/2024).
Pemilik akun pun tampak menunjukkan kalau Erdogan tidak patut dijadikan panutan karena bersikap walk out saat pemimpin negara lain sedang pidato.
Baca Juga: Anies Sebut Presiden Jarang Muncul di Forum PBB, Sindir Jokowi atau Prabowo?
"Yang masih mengelu-elukan Erdogan liat video ini (emoticon muntah). Indonesia bersama Palestina," tulisnya.
Lantas apa sebabnya, Erdogan walk out saat Prabowo pidato bela Palestina. Sejumlah warganet berspekulasi kalau Erdogan, selama ini tak konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
"Mantapp presiden ku. @prabowo
si erdogan kepanasan karena presiden menyebutkan negara muslim asik ribut sesama muslim (ditujukan ke Turki dan Iran)" kata warganet.
Namun ada juga warganet yang mengatakan kalau Erdogan keluar saat Prabowo baru saja pidato dan mungkin ada masalah lain.
"Itu Erdogan keluar saat Prabowo baru mulai pidato, belum ngomong soal Palestina. Jadi pasti sudah ada masalah sebelumnya," kata warganet.
Dalam forum itu, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, tegas menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antar sesama negara muslim.
“Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?” ungkapnya dalam bahasa Inggris.
Prabowo mengatakan perlu langkah nyata untuk menciptakan perubahan dan tidak terpecah belah.
“Ketika saudara kita kesusahan, kita memberikan pernyataan dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Maaf ini opini saya, tapi mari kita lihat realitasnya. Kita harus bekerjasama, menyamakan suara, dan tidak terpecah belah,” katanya.
Lebih lanjut, Prabowo juga mengkritik strategi devide et impera yang masih melemahkan solidaritas antarnegara Muslim. Ia menyebut konflik internal di beberapa negara Muslim menjadi contoh nyata adanya konflik internal di antara sesama.
“Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita,” katanya.
Kepala Negara juga menilai bahwa dunia internasional tidak menghormati suara negara-negara Muslim. Bahkan, menurutnya isu hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim.
“Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan. Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri,” lanjutnya.
Menutup pidatonya, Prabowo kembali menyerukan persatuan, kerja sama yang erat, dan kesadaran akan situasi global yang dihadapi umat Muslim.
Kepala Negara juga menegaskan komitmen Indonesia untuk melakukan yang terbaik dalam penguatan kerja sama di antara negara Muslim.
“Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan cara apapun yang kita bisa, tapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerjasama,” tandasnya.