Erupsi Gunung Lewitobi Laki-Laki Belum Mereda, Pemerintah Percepat Rencana Relokasi Warga
Daerah

Pemerintah akan segera merelokasi ribuan warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, keputusan relokasi diambil setelah BNPB berkoordinasi dengan Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Hadi Wijaya.
"Mendengar penjelasan dari Kepala Pusat PVMBG terkait lokasi terdampak erupsi, pengungsian ini diperkiraan akan berjalan lama,” ujar Suharyanto dalam keterangan resminya, Kamis (7/11/2024).
Baca Juga: Sempat-sempatnya! Prabowo Gelar Rapat Terbatas Soal Erupsi Gunung Lewitobi Laki-laki di Tengah Kunjungan ke Amerika Serikat
“Karena masyarakat di bawah lingkaran 7 kilometer ini tidak boleh kembali ke tempatnya masing-masing walaupun berada di luar zona bahaya," sambungnya.
Berdasarkan hasil kajian PVMBG dan BNPB, jejak lontaran material vulkanik pada erupsi tanggal 4 November yang lalu, salah satunya menyisakan lubang dengan diameter 13 meter dengan kedalaman empat meter.
Setelah keputusan relokasi itu diambil, Suharyanto meminta tim penanganan bencana erupsi Gunung api Lewotobi Laki-laki untuk memulai langkah rehabilitasi dan rekonstruksi tanpa menunggu masa tanggap darurat selesai.
Baca Juga: Ketika Erupsi Gunung Lewitobi Laki-Laki Mencuri Perhatian Media Asing
Menurut dia, saat ini tim satgas penanganan erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki mulai melaksanakan pendataan terhadap masyarakat terdampak.
“Berjalan pararel dengan upaya pendataan tersebut juga dilakukan survei lokasi relokasi bersama dengan pihak pemerintah daerah setempat,” paparnya.
Hingga hari ke-4 pascaerupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki tercatat sebanyak 5.816 jiwa mengungsi.
Sebaran pengungsi antara lain di Kecamatan Wulanggitang, Titehena, Ile Bura, Demon Pagung, Larantuka, Ile Mandiri, Adonara Timur, dan Sikka.