Fakta-fakta Penyerangan Polres Tarakan oleh Oknum TNI
Daerah
Kasus bentrokan TNI dan Polri kembali terjadi, kali ini di Tarakan, Kalimantan Utara.
Dalam periisiwa yang terjadi pada Senin (24/2/2025) itu, Markas Polres Tarakan diserang oleh sejumlah oknum TNI pukul 23.00 WITA.
Detik-detik penyerangan Polres Tarakan oleh sejumlah anggota TNI itu terekam kamera dan kini viral di media sosial.
Baca Juga: Oknum TNI-Sipil Gelapkan Ratusan Kendaraan Diringkus: Untung Rp4 Miliar Per Tahun
Seperti apakah terjadinya peristiwa itu dan apa penyebabnya? Berikut deretan faktanya.
1. Oknum TNI datang menggunakan truk
Peristiwa penyerangan tersebut terjadi pada pada Senin (24/2/2025) sekitar pukul 23.00 WITA.
Baca Juga: Oknum TNI Aniaya Warga Sipil di Boyolali, Dandim: Peristiwa Terjadi Spontan
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat sekitar 10 anggota TNI memasuki Mapolres Tarakan sambil membawa sejumlah senjata, seperti kayu, batu dan besi.
Mereka datang dengan menumpangi sebuah truk dan kemudian turun di depan Mapolres Tarakan.
2. Tak hanya menyerang polisi tapi juga merusak Mapolres
Setelah memasuki kawasan Polres Tarakan, para oknum TNI ini langsung menyerang anggota Polres Tarakan terutama yang berada di pos penjagaan.
Dan tak hanya menyerang anggota polisi, oknum TNI tersebut juga terlihat merusak sejumlah fasilitas Mapolres Tarakan.
Diantaranya, meja dan kursi di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), kada di ruang Kapolres, ruang satuan penegakan hukum dan beberapa jendela.
3. Lima polisi luka-luka
Dalam penyerangan itu, sedikitnya lima anggota kepolisian mengalami luka-luka setelah dianiaya oleh sejumlah oknum TNI.
Anggota polisi yang terluka diantaranya dua anggota yang sedang berjaga, seorang polisi yang dikeroyok pelaku.
Sementara dua lagi adalah anggota polisi yang mengendarai mobil patrol, yang dikejar hingga dekat restoran cepat saji, McDonald’s.
Setelah kejadian itu, seluruh korban dilarikan ke RSUD Jusuf SK untuk menjalani perawatan medis.
4. Penyebab penyerangan belum diketahui
Penyerangan Mapolres Tarakan itu dibenarkan oleh Kepala Penerangan Daerah Militer VI/Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto.
Menurutnya, hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut mengenai insiden itu.
Mengenai penyebab penyerangan, Kristiyanto mengaku belum bisa mengungkap ke puboik, lantaran proses penyelidikan masih berjalan.
5. Pelaku penyerangan telah diamankan
Kristiyanto menambahkan, kini sejumlah oknum TNI yang diduga terlibat dalam penyerangan telah diamankan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Tarakan untuk menyelesaikan masalah ini," terang Kristiyanto pada awak media.
Ia berjanji akan menindak tegas oknum TNI tersebut jika terbukti telah melakukan penyerangan ke Polres Tarakan.