Gak Bisa Berkelit Lagi, Kapolrestabes Semarang Akhirnya Akui Anggotanya Tembak Gamma Hingga Tewas
Nasional

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar akhirnya mengakui kalau Gamma Rizkynata Oktafandy tewas di tangan anggotanya Bripka R.
Gamma merupakan siswa SMKN 4 Semarang yang meregang nyawa pada Sabtu (23/11/2024) silam.
Pengakuan Kombes Irwan itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, pada Selasa (3/12/2024).
Baca Juga: Oknum Polisi Tembak Mati Anggota Paskibraka Semarang Dalam Keadaan Mabuk?
“Kami pada kesempatan ini menyampaikan, sekali lagi, ucapan belasungkawa atas berpulangnya ananda Gamma akibat ulah dan perbuatan yang tidak professional dari anggota kami,” demikian ucap Kombes Irwan.
Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama, Kombes Irwan juga meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga Gamma dan juga warga Kota Semarang.
Ia mengatakan, anggotanya yang berinisial Brigadir R, telah melakukan pelanggaran saat bertugas.
Baca Juga: Perjelas Kasus Temuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Komisi III DPR Tinjau Langsung ke Lokasi
Pelanggaran yang dimaksud yakni mengabaikan prinsip-prinsip penggunaan kekuatan, abai dalam menilai situasi dan teledor dalam menggunakan senjata api.
Menurutnya, semua itu adalah bentuk excessive action atau tindakan berlebihan yang tidak perlu dilakukan saat bertugas.
Dan atas tindakan Brigadir R tersebut, Kombes Irwan menyatakan siap bertanggungjawab.
“Saya siap bertanggungjawab, siap dievaluasi, atau apapun bahasanya, saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini,” ungkapnya.
Namun dalam kesempatan itu, Kombes Irwan tidak menyebutkan sanksi apa yang akan dijatuhkan pada Brigadi R atas perbuatannya.
Ia juga tidak mengungkapkan apakah yang bersangkutan saat ini telah diproses secara hukum atau tidak.
Pernyataan Kapolrestabes Semarang ini berbeda jaub dengan apa yang ia sampaikan usai peristiwa terbunuhnya Gamma.
Senin (25/11/2024), dalam keterangan persnya ia menyatakan, peristiwa itu berawal dari aksi tawuran antara dua geng di Semarang Barat, yakni geng Seroja dan geng Tanggul Pojok, pada Minggu (24/11/2024) dini hari.
Ia menjelaskan, saat itu sempat ada penyerangan dari pelaku tawuran, sehingga polisi mengambil tindakan tegas dengan melepaskan tembakan.
Tembakan pun dilepaskan oleh Bripka R agar tawuran berhenti. Setelah itu Gamma ditemukan dengan luka di bagian pinggulnya.
Namun pernyataan itu menjadi mentah kembali, setelah beredar rekaman CCTV peristiwa malam itu.
Dalam rekaman terlihat, sama sekali tidak ada tawuran antara dua geng seperti disebutkan Kombes Irwan.
Yang terlihat justru Bripka R melepaskan tembakan saat ada dua motor yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Tembakan itulah yang akhirnya melukai Gamma hingga akhirnya ia meninggal dunia.