Gara-gara Bullying, Siswa SMP Ini Nyaris Tewas Lompat ke Sungai Ogan dari Jembatan
Lagi-lagi kasus bullying atau perundungan di lingkungan sekolah. Siswa SMP Xaverius 1 Baturaja nyaris tewas terjun dari Jembatan Ogan 4 Gudang Garam, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Untungnya siswa 15 tahun yang masih mengenakan seragam olahraga sekolah, ini, berhasil diselamatkan warga yang segera mengarahkan perahunya ke lokasi dan mengevakuasinya bocah ini yang dalam kondisi shock dan trauma berat.
Rendi Wijaya, 15 tahun, kepada polisi mengaku merasa takut dan putus asa karena kerap menjadi korban perundungan teman-temannya di sekolah. Dalam keputusasaan itu dia pun mengambil langkah nekat bunuh diri.
Baca Juga: Kisah Tragis Timothy Anugrah Mahasiswa Unud, Jadi Korban Bullying hingga Meninggal
Dalam proses pendampingan tersebut, terungkap alasan di balik tindakan nekat Rendi. Dengan suara terbata, Rendi mengaku merasa takut dan putus asa karena kerap menjadi korban bullying oleh teman-teman sekolahnya.
Rendi Wijaya (15) sedang berbincang dengan polisi OKU [Foto: Humas Polri]“Polres OKU akan menindaklanjuti dan mendalami pengakuan Rendi terkait dugaan bullying yang dialami. Untuk sementara, pemeriksaan terhadap Rendi dihentikan dulu demi pemulihan psikologisnya. Namun proses penyelidikan akan terus berlanjut hingga tuntas,” tegas Iptu Deka Saputra, Sabtu (06/12/2025).
Kronologi Kejadian
Baca Juga: Gelar Kontes Mobil HUT ke-76 Bhayangkara
Peristiwa mengejutkan itu terjadi Jumat (5/12/2025). Dikutip dari keterangan Humas Polri, Rendi yang masih mengenakan seragam olahraga sekolah naik sepeda ke Jembatan Ogan 4 Gudang Garam sepulang sekolah.
Lalu, ia meletakkan tas sserta sepedanya di tepi jalan sebelum kemudian nekat terjun ke Sungai Ogan dari atas jembatan.
Aksi mengerikan ini dilihat oleh seorang warga, Ferli, yang sedang melintas. Meski tak sempat mencegah, Ferli berteriak meminta bantuan kepada warga yang tengah mandi di sungai. Mendengar teriakan itu, Endang Arianto yang berada di sungai segera bergerak menggunakan sampan kecilnya. Berkat respons cepat warga, Rendi tertolong. Ia berhasil dievakuasi ke tepi sungai dalam kondisi shock dan trauma berat.
Warga melaporkan kejadian tersebut ke Polres OKU. Sejumlah petugas bergegas ke lokasi. Namun korban sudah dibawa warga kembali ke rumahnya. Petugas pun lantas menyusul ke rumah keluarga korban. Petugas, kemudian, membawa Rendi dan orang tua asuh serta Ketua RT ke Mapolres OKU. Di sana, Unit PPA memberikan pendampingan serta pemeriksaan psikologis.
Sekolah harus Peduli Kesehatan Mental Siswanya
Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo melalui Kasubsipenmas Si Humas Polres OKU, Ipda Chandra M menyampaikan apresiasi kepada warga yang sigap menyelamatkan korban, sekaligus mengimbau masyarakat dan pihak sekolah untuk lebih peduli dengan kondisi mental anak-anak dan remaja.
“Kami mengajak seluruh orang tua, guru, dan lingkungan sekolah untuk meningkatkan pengawasan serta komunikasi dengan anak-anak. Bullying, sekecil apa pun bentuknya, bisa berdampak serius terhadap kondisi psikologis korban. Laporkan kepada pihak berwajib bila terjadi perundungan agar dapat ditangani sejak dini,” ujar Ipda Chandra.
Kapolres juga menekankan bahwa Polres OKU berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus dugaan bullying ini serta memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan.
Rendi ke Sekolah Diantar Polisi
Sebagai bentuk dukungan moral dan pendampingan setelah insiden tersebut, pada Sabtu (06/12/2025) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, Kanit Turjawali Satsamapta Polres OKU Ipda Salman, bersama personelnya, mendatangi rumah Rendi untuk menjemput dan mengantarkan kembali ke sekolah.
Pendampingan ini merupakan arahan pimpinan Polres OKU agar Rendi mendapatkan dukungan psikologis sekaligus memastikan hak pendidikannya tetap terpenuhi. “Kami memberikan motivasi kepada Rendi agar tetap percaya diri, kembali bersekolah seperti biasa, dan tidak merasa sendiri. Kami ingin memastikan ia mendapat lingkungan yang aman dan penuh dukungan,” ujar Ipda Chandra..
Rendi Disambut Kepala Sekolah, Guru dan Teman-temannya
Setibanya di SMP Xaverius 1 Baturaja, Rendi disambut oleh Kepala Sekolah, para guru, dan teman-temannya. Suasana haru dan penuh kehangatan tampak saat seluruh pihak memberikan dukungan moral agar Rendi dapat kembali beradaptasi dan menata semangat belajarnya.
Kepala Sekolah SMP Xaverius 1 Baturaja, Oktavianus, menyampaikan terima kasih atas sikap cepat dan perhatian yang diberikan Polres OKU.
“Kami sangat mengapresiasi pendampingan dari pihak kepolisian. Ini memberikan rasa aman bagi siswa dan keluarga. Kami juga memperkuat pengawasan serta perhatian terhadap seluruh murid agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.