Gebrakan Bupati Sukamara Masduki 8 Bulan Menjabat: Kesehatan dan Pendidikan Gratis
 131020254.jpg)
Sudah delapan bulan menjabat sebagai Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah, H. Masduki mulai menunjukkan arah perubahan nyata di wilayah yang selama ini kurang dikenal publik.
Ia menyadari betul bahwa tantangan pertama bukan hanya membangun daerahnya, tetapi memastikan masyarakat Indonesia tahu terlebih dulu di mana letak Sukamara.
Baca Juga: Daftar SDA yang Melimpah di Kabupaten Sukamara, Investor Ayo Masuk!
“Setiap saya bertemu orang, pasti ditanya, ‘Sukamara itu di mana?’ Bahkan ada yang tidak percaya daerah itu benar-benar ada,” ujar Masduki saat diwawancara oleh Pemimpin Redaksi FTNews.co.id, Madinah, pada Jumat (10/10/2025)..
“Ini menjadi tantangan kami. Sukamara itu ada di Kalimantan Tengah. Dari 13 kabupaten dan 1 kota, kami salah satunya.”
Daerah Paling Ujung, Paling Kecil, tapi Penuh Potensi
Bupati Sukamara Masduki saat diwawancara oleh Pemred FTNews.co.id, Madinah, pada Jumat (10/10/2025). (FTNews.co.id)
Sukamara terletak di ujung barat Kalimantan Tengah dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Wilayahnya hampir 300 ribu kilometer persegi, tetapi hanya dihuni sekitar 60 ribu jiwa.
Dengan jumlah penduduk dan kekuatan APBD terkecil di provinsi, Sukamara sering dianggap sebagai daerah terpojok.
“Potensi kami besar, tapi penduduk sedikit. Miris sebenarnya, tapi justru itulah peluang,” kata Masduki.
Salah satu target utama yang sedang diupayakan adalah penyambungan akses jembatan penghubung Sukamara–Ketapang yang sudah mangkrak selama 20 tahun.
“Jembatan sudah ada, tapi akses jalannya belum. Kami koordinasi dengan Bupati Ketapang, Senin ini beliau datang. Kalau akses ini tersambung, Sukamara bukan lagi daerah terpinggirkan, tapi daerah perbatasan strategis,” kata Masduki.
Efisiensi Anggaran Demi Pembangunan Nyata
Bupati Sukamara Masduki saat diwawancara oleh Pemred FTNews.co.id, Madinah, pada Jumat (10/10/2025). (FTNews.co.id)
Dengan anggaran terbatas, Masduki memilih melakukan efisiensi ketat di internal pemerintahan. Perjalanan dinas dipotong 50 persen, anggaran makan-minum hanya disisakan 25 persen.
Semua dialihkan untuk pembangunan yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Hari ini, masyarakat bisa merasakan jalan yang 15 tahun tidak pernah tersentuh aspal, sekarang sudah kami kerjakan hanya dalam delapan bulan,” tegasnya.
Jembatan putus mulai disambung, pasar tradisional direnovasi menjadi lebih modern, dan desa-desa yang sebelumnya tak terhubung mulai mendapat akses transportasi.
Layanan Kesehatan dan Pendidikan 100 Persen Gratis
Selain infrastruktur, Masduki memastikan sektor kesehatan dan pendidikan tidak tertinggal. Ia menerapkan kebijakan pemeriksaan kesehatan gratis hanya dengan KTP, bahkan untuk persalinan dan rawat inap sekalipun — termasuk bagi warga yang belum memiliki BPJS.
Di bidang pendidikan, ia menggagas program “Satu Rumah Satu Sarjana”. Setiap keluarga didorong memiliki minimal satu anak lulusan perguruan tinggi.
Pemerintah menanggung beasiswa hingga biaya hidup selama kuliah. Untuk sekolah dasar dan menengah, seragam dibagikan gratis.
“Kami ingin kualitas SDM Sukamara meningkat. Sekecil apapun daerahnya, anak-anaknya harus bisa bersaing,” ujarnya.
Target: Sukamara Tidak Boleh Lagi Tertinggal
Masduki sadar bahwa Sukamara masih memiliki angka kemiskinan cukup tinggi, tetapi ia menegaskan keinginannya agar daerahnya tidak tertinggal jauh dari kabupaten lain di Kalimantan Tengah maupun nasional.
“Meski kecil dan baru mekar dari Kotawaringin Barat, Sukamara harus bisa jadi daerah investasi yang layak. Tugas kami sekarang adalah mengekspos, mempromosikan, dan membuktikan,” katanya.
Dengan infrastruktur mulai terhubung, layanan dasar digratiskan, dan pola pembangunan berbasis efisiensi anggaran, H. Masduki mengirim pesan jelas: Sukamara siap keluar dari bayang-bayang keterpencilan.