GM untuk Sementara Rajai Penjualan Mobil di AS
Otomotif

Forumterkininews.id, Michigan - Persaingan penjualan mobil di Amerika Serikat berlangsung ketat. Untuk sementara, perusahaan General Motors kembali berhasil unggul atas Toyota Corp.
Menurut laporan Reuters, hal ini tercapai karena GM mampu memenuhi permintaan yang kuat untuk mobil dan truk meskipun terjadi gangguan pasokan di seluruh industri.
Penjualan GM di 2022 mencapai 2.274.088 kendaraan, atau lebih tinggi dari Toyota yang meraih 2.108.458 unit kendaraan terjual. Menyusul pencapaian tersebut, saham GM pun dilaporkan naik 2,7 persen pada Rabu (4/1) waktu setempat.
Baca Juga: Link Nonton Piala Dunia Antarklub 2025, Jangan Lewatkan Keseruannya!
Sementara itu, kekurangan inventaris yang berasal dari melonjaknya biaya material dan krisis chip semikonduktor yang terus-menerus telah menghambat produksi di banyak pembuat mobil, membuat harga mobil dan truk tetap tinggi. Merek-merek dari Asia merupakan yang paling terpukul.
"Toyota masih termasuk yang paling ketat dalam hal inventaris," kata ekonom senior Cox Automotive, Charlie Chesbrough.
Pembuat mobil Jepang itu memangkas target produksi setahun penuh pada bulan November. Penjualan segmen utamanya, yakni SUV, turun 8,6 persen pada 2022, menurut data terbaru.
Baca Juga: Ketegangan di Timteng Memuncak, Jemaah Indonesia Terancam Batal Umrah
Namun, para eksekutif Toyota mengatakan ada beberapa tanda positif yang muncul, dan tingkat penumpukan inventaris memang "lambat tapi stabil".
Sementara itu, Wakil Presiden Senior Operasi Otomotif Toyota, Andrew Gillel berharap persediaan mobilnya akan terus meningkat.
"Kami optimistis tingkat persediaan kami akan terus meningkat pada kuartal pertama dan untuk sisa tahun ini," katanya, diberitakan Antara.
Merek lain seperti Hyundai Motor America, Kia Motors America, Mazda North American Operations dan American Honda semuanya mencatat penurunan penjualan pada hari Rabu (4/1).
Penjualan kendaraan baru AS pada bulan Desember mencapai 1,26 juta unit, dengan tingkat penjualan tahunan 13,31 juta, menurut data Wards Intelligence.
Analis khawatir bahwa kenaikan harga oleh pembuat mobil untuk menumpulkan tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga akan berdampak pada penjualan kendaraan baru pada tahun 2023.
Keterjangkauan dinilai sebagai "masalah yang sangat nyata," menurut eksekutif Toyota David Christ. Meskipun demikian, perusahaan memperkirakan permintaan akan kuat tahun ini.
Pembuat mobil juga dinilai perlu mulai memberi insentif kepada pembeli. Menurut pasar otomotif TrueCar, ini merupakan sebuah tren yang terhenti selama pandemi.