Grafik Harga Emas Antam Logam Mulia Kamis 11 September 2025 Hingga Pukul 16.00 WIB
Ekonomi Bisnis

Harga emas Antam Logam Mulia pada Kamis, 11 September 2025, kembali mencetak sejarah dengan menembus rekor tertinggi sepanjang masa.
Hingga pukul 16.00 WIB, harga emas pecahan 1 gram naik Rp21.000 menjadi Rp2.095.000 per gram, dibandingkan posisi sebelumnya Rp2.074.000.
Kenaikan harga jual ini diikuti pula dengan lonjakan harga buyback sebesar Rp21.000 menjadi Rp1.942.000 per gram.
Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini: Sentuh Level Terendah Agustus 2025
Dengan demikian, selisih harga antara beli dan buyback kini berada di angka Rp153.000 per gram.
Dorongan dari Pasar Global
Tren kenaikan emas Antam hari ini sejalan dengan penguatan harga emas dunia.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini, Selasa 19 Agustus 2025 Sampai Pukul 16.00 WIB: Naik Jadi Rp1.897.000 per Gram
Berdasarkan data pasar internasional, harga emas global ditutup pada level US$3.640 per troy ons, juga menjadi rekor tertinggi baru.
Kondisi tersebut memperkuat minat investor terhadap aset safe haven di tengah gejolak ekonomi global.
Grafik pergerakan harga emas sejak pembukaan perdagangan menunjukkan tren positif tanpa jeda penurunan signifikan.
Momentum ini dinilai memberikan peluang menarik bagi para investor dan kolektor emas batangan.
Rincian Harga Emas Antam 11 September 2025
Emas Antam. [Instagram]Emas 0,5 gram: Rp1.097.500
Emas 1 gram: Rp2.095.000
Emas 2 gram: Rp4.130.000
Emas 3 gram: Rp6.170.000
Emas 5 gram: Rp10.250.000
Emas 10 gram dan pecahan lebih besar: mengikuti tren kenaikan seiring harga global.
Catatan Pajak dan Likuiditas
Emas Antam. [Instagram]Setiap transaksi emas batangan Antam tetap dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sesuai aturan Kementerian Keuangan.
Tarif pajak berbeda berlaku bagi pembeli yang memiliki NPWP dan non-NPWP.
Para analis menyarankan investor untuk tidak hanya memperhatikan harga jual, tetapi juga memantau harga buyback sebagai indikator likuiditas.
Hal ini penting untuk mengukur potensi keuntungan, khususnya di tengah volatilitas pasar keuangan global yang masih tinggi.