Hadiri Hari Asyura, Ali Khamenei Tampil untuk Pertama Kalinya Depan Publik Setelah Perang Iran-Israel
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada hari Sabtu, 5 Juli 2025, tampil pertama kali di depan publik sejak perang 12 hari antara negara tersebut denagn Israel dan dimulai.
Ali Khamenei menghadiri upacara berkabung pada malam Asyura. Hari tersebut merupakan peringatan yang populer di Iran untuk memperingati hari syahidnya cucu Nabi Muhammad SAW yang bernama Husain bin Ali RA.
Kehadiran Ali Khamenei di Hari Asyura
Baca Juga: Truth Social Milik Donald Trump Diretas, Hacker Iran Akui Bertanggung Jawab
Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei. (Twitter @khamenei_ir)Ketidakhadiran Khamenei selama perang menunjukkan bahwa pemimpin Iran, yang memiliki keputusan akhir atas semua masalah negara, telah menyendiri di sebuah bunker — sesuatu yang tidak diakui oleh media pemerintah.
Dikutip Associated Press, Televisi pemerintah di Iran menunjukkan Ali Khamenei melambaikan tangan dan mengangguk kepada kerumunan yang berteriak, yang berdiri saat dia masuk dan duduk di sebuah masjid di sebelah kantor dan kediamannya di ibu kota, Teheran.
Tidak ada laporan langsung tentang pernyataan publik yang dibuat. Pejabat Iran seperti ketua parlemen hadir. Acara-acara seperti itu selalu diadakan di bawah pengamanan ketat.
Baca Juga: Gambaran dan Lokasi Al Udeid, Pangkalan Udara Milik AS yang Digempur Iran
Setelah AS terlibat dalam perang dengan mengebom tiga lokasi nuklir utama di Iran, Presiden AS Donald Trump mengirimkan peringatan melalui media sosial kepada Khamenei yang berusia 86 tahun bahwa AS tahu di mana dia berada tetapi tidak berencana untuk membunuhnya, "setidaknya untuk saat ini."
Pernyataan Pertama Ali Khamenei
Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei. (Twitter @khamenei_ir)Pada tanggal 26 Juni, tak lama setelah gencatan senjata dimulai, Ali Khamenei membuat pernyataan publik pertamanya dalam beberapa hari, dengan mengatakan dalam pernyataan yang direkam sebelumnya bahwa Teheran telah memberikan "tamparan di wajah Amerika" dengan menyerang pangkalan udara AS di Qatar, dan memperingatkan terhadap serangan lebih lanjut oleh AS atau Israel terhadap Iran.
Trump menjawab, dalam sambutannya kepada wartawan dan di media sosial: "Lihat, Anda adalah orang yang beriman besar. Seorang pria yang sangat dihormati di negaranya. Anda harus mengatakan yang sebenarnya. Anda telah dipukuli habis-habisan."
Iran telah mengakui kematian lebih dari 900 orang dalam perang tersebut, serta ribuan orang terluka. Iran juga telah mengonfirmasi adanya kerusakan serius pada fasilitas nuklirnya dan menolak akses bagi inspektur pengawas nuklir PBB.
Presiden Iran pada hari Rabu memerintahkan negara itu untuk menangguhkan kerja samanya dengan lembaga pengawas, Badan Energi Atom Internasional, yang selanjutnya membatasi kemampuan inspektur untuk melacak program yang telah memperkaya uranium hingga mendekati tingkat senjata. Israel melancarkan perang karena khawatir Iran mencoba mengembangkan senjata atom.
