Iran Tinggalkan GPS Amerika, Beralih ke Sistem Satelit BeiDou Milik China

Teknologi

Jumat, 04 Juli 2025 | 01:13 WIB
Iran Tinggalkan GPS Amerika, Beralih ke Sistem Satelit BeiDou Milik China
Rudal milik Iran diluncurkan. (Tasnim News)

Iran secara resmi memutus ketergantungannya terhadap sistem navigasi satelit GPS milik Amerika Serikat dan beralih ke BeiDou, sistem satelit buatan Tiongkok, sebagai respons atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

rb-1

Langkah strategis ini dilakukan dengan memblokir sepenuhnya sinyal GPS Amerika di seluruh wilayah Iran dan menggantinya dengan akses penuh ke sistem navigasi BeiDou, sebagaimana dikonfirmasi oleh sejumlah sumber.

Keputusan ini diumumkan sehari setelah Duta Besar Iran untuk Tiongkok, Mohammad Keshavarz-Zadeh, menyatakan bahwa Tiongkok telah memberikan Iran akses resmi ke jaringan satelit BeiDou (BDS).

Baca Juga: Rudal Iran Gempur Tel Aviv dan Haifa, Balas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir

rb-3

Pernyataan tersebut disampaikan melalui kantor berita Mehr yang berbasis di Teheran.

Tak hanya itu, Iran juga dikabarkan akan bekerja sama dengan Tiongkok untuk membangun infrastruktur jaringan internet generasi kelima (5G) guna memperkuat kedaulatan digital di dalam negeri.

Latar Belakang Pengembangan BeiDou oleh Tiongkok

Baca Juga: 100 GB Email Rekan Trump Dibajak, Peretas Diduga Iran Ancam Sebar ke Publik

Ilustrasi GPS (Meta AI)

BeiDou, yang namanya diambil dari rasi bintang Biduk, mulai dikembangkan sejak 1990-an sebagai alternatif dari GPS milik Amerika. Setelah lebih dari tiga dekade pembangunan, sistem BeiDou kini telah melayani lebih dari 140 negara dengan cakupan global sejak 2015, dan mencatat lebih dari 1 triliun permintaan lokasi setiap harinya.

Pendorong utama pengembangan BeiDou adalah insiden diplomatik yang melibatkan kapal Tiongkok yang diduga membawa muatan ilegal.

Saat itu, Amerika Serikat memutus akses komunikasi GPS kapal tersebut, membuatnya terombang-ambing tanpa arah selama beberapa hari. Meski akhirnya tidak ditemukan pelanggaran, insiden tersebut menyadarkan Beijing akan pentingnya memiliki sistem satelit navigasi sendiri.

Ketergantungan Iran dan Risiko Spionase

Ilustrasi satelit GPS (Meta AI)

Selama ini, Iran bergantung pada sistem GPS Amerika untuk berbagai kebutuhan, mulai dari transportasi hingga operasi militer. Namun, situasi berubah drastis setelah serangan militer gabungan Israel-AS pada 13 Juni 2025.

Pejabat Iran menuding sistem komunikasi berbasis Amerika—seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram—telah dimanfaatkan untuk melacak posisi pejabat pemerintah dan militer, yang kemudian dijadikan target serangan.

Meskipun Meta sebagai pemilik platform-platform tersebut membantah tudingan itu, pemerintah Iran langsung mengimbau warganya untuk menghapus WhatsApp sebagai langkah pengamanan.

Peristiwa tersebut menjadi titik balik yang memperkuat keputusan Teheran untuk menghapus ketergantungan pada infrastruktur digital dan navigasi yang dikuasai Barat. Peralihan ke BeiDou dinilai menjadi langkah penting untuk menjaga kedaulatan teknologi, terutama dalam konteks pertahanan dan keamanan nasional.

Langkah ini sekaligus menandai semakin eratnya hubungan strategis antara Iran dan Tiongkok dalam bidang teknologi, pertahanan, dan kedaulatan informasi di tengah konflik geopolitik yang kian memanas.

Tag iran israel

Terkini