Hari Gizi Nasional 2024, Sudah Terapkan Konsep 'Isi Piringku'?

Kesehatan

Kamis, 25 Januari 2024 | 00:00 WIB
Hari Gizi Nasional 2024, Sudah Terapkan Konsep 'Isi Piringku'?

FTNews - Hari ini 25 Januari adalah peringatan hari gizi nasional ke-64. Peringatan tahun ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya protein hewani untuk mencegah stunting. Tak lupa juga terapkan konsep isi piringku saat makan.

rb-1

Praktisi Kesehatan Masyarakat Ngabila Salama mengatakan, konsep isi piringku terdiri dari setengah piring sayuran dan buah. Makin berwarna-warni lebih bagus.

"Setengah piring lainnya adalah karbohidrat/nasi, lauk pauk kaya protein hewani. Bisa juga nabati dan lemak tentunya dengan komposisi seimbang," katanya kepada FTNews, Kamis (25/1).

Baca Juga: Jangan Salah Pilih, Mainan Anak Ikut Tentukan Kesuksesan saat Dewasa

rb-3

Ingat pula untuk mengurangi konsumsi gula, garam dan lemak. Untuk orang dewasa, satu hari maksimal 4 sendok makan gula. Lalu satu sendok teh garam dan lima sendok makan lemak.

"Sudah termasuk makan besar, snack serta minyak untuk menggoreng dan menumis," imbuhnya.

Ngabila menyebut, untuk sayur dan buah dimakan 5 porsi per hari. Terdiri dari 3 porsi saat makan besar dan 2 porsi snack di antara makan besar.

Baca Juga: Jelang Konser Coldplay, Menparekraf: Reservasi Hotel Capai 90 Persen

Anak perlu mendapat perhatian khusus dalam tumbuh kembangnya. Foto: ANTARA

Cegah Stunting 

Untuk balita dan anak, penting untuk mencegah stunting dengan mengonsumsi protein hewani. Di Indonesia, sumber protein hewani yang umum seperti ayam, sapi, ikan, dan telur, harus lebih masyarakat optimalkan pemanfaatannya.

"Konsumsi rokok pada keluarga miskin perlu dibatasi. Karena rokok konsumsi nomor dua rumah tangga miskin sesudah beras," jelasnya.

Satu batang rokok sesungguhnya bisa untuk membeli satu butir telur. Satu butir telur ini cukup membuat balita terpenuhi protein hewaninya. Demikian pula untuk kecukupan gizi keluarga baik itu anak, calon ibu dan ibu hamil.

Keluarga jadi kunci mencegah stunting pada anak. Foto: Antara

Keluarga Jadi Kunci

Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat lebih dari 149 juta (22 persen) balita di seluruh dunia mengalami stunting.

Hampir 6,3 juta merupakan anak usia dini dan balita stunting adalah balita Indonesia. Menurut UNICEF, stunting adalah kondisi anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya. Ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan dan sanitasi yang buruk.

Saat ini prevalensi stunting di Indonesia 21,6 persen. Di tahun 2024 targetnya menjadi 14 persen.

Wakil Presiden K.H Ma'ruf Amin mengatakan, keluarga menjadi faktor kunci mengatasi penyebab stunting.

"Keluarga mesti memiliki kesadaran memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak. Termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan," kata Wapres saat Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 tahun 2023 di Sumatera Selatan.

Tag Lifestyle Kesehatan Stunting isi piringku makanan bergizi

Terkini