Hari Ke-20 Ramadan: Hadis-Hadis tentang Keutamaan Iktikaf 10 Hari Terakhir
Ramadan telah memasuki hari ke-20 atau 10 hari terakhir. Waktu bagi umat muslim untuk memperbanyak ibadah terutama dengan iktikaf.
Iktikaf merupakan berdiam diri di masjid dengan maksud ibadah. Ada banyak amal ibadah yang disyaratkan seperti mengerjakan salat sunah, membaca Alquran, berzikir dan lain-lain.
Para ulama sepakat bahwa iktikaf disyariatkan dalam agama Islam, baik di bulan Ramadan maupun bulan-bulan lainnya. Namun iktikaf yang paling utama adalah pada 10 malam terakhir bulan Ramadan dengan landasan beberapa hadis sebagai berikut seperti dikutip situs Kementerian Agama:
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Medan Sekitarnya, Kamis 13 Maret 2025
Pertama: Dari Aisyah istri Nabi SAW ia berkata “Adalah Nabi biasa beri’tikaf pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melaksanakan i’tikaf sepeninggalnya (HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain).
Kedua: Dari Ibnu Umar ia berkata “Adalah Rasulullah biasa beri’tikaf pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan (Muttafaqun alaihi).
Ketiga: Dari Aisyah ia berkata “Rasulullah apabila sudah masuk 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, maka beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam itu dan membangunkan istrinya (HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain).
Baca Juga: Nutrisi saat Sahur dan Berbuka yang Bisa Pulihkan Energi
“Mengikat kainnya” bermakna bahwa Rosulullah bersungguh-sungguh dalam beribadah dan tidak bercampur dengan istri-istrinya karena selalu beri’tikaf setiap 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan.
“Menghidupkan malamnya” artinya beliau sedikit sekali tidur dan banyak melakukan sholat dan berzikir. “Membangunkan istrinya” artinya Rasulullah menyuruh istri-istrinya sholat malam (Tarawih) serta melakukan ibadah-ibadah lainnya.
Keempat: Aisyah berkata adalah Rasulullah bersungguh-sungguh dalm beribadah pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan melebihi kesungguhannya di malam-malam lainnya (HR. Muslim dan Ahmad).
Dari hadis-hadis di atas dapat diketahui bahwa disunnahkan bagi orang yang beriktikaf untuk memperbanyak amal ibadah serta menyibukkan diri dengan sholat berjamaah, salat-salat sunah, membaca Alquran, berzikir, bersalawat, dan ibadah-ibadah lainnya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah yang disyariatkan.