Sosial Budaya

Hari Santri 2025, Menag Nasaruddin Umar: Kesantunan Ciri Utama Pendidikan Pesantren

22 Oktober 2025 | 09:10 WIB
Hari Santri 2025, Menag Nasaruddin Umar: Kesantunan Ciri Utama Pendidikan Pesantren
Menag Nasaruddin Umar Dalam Acara Istighosah Hari Santri 2025. (kemenag.go.id)

Indonesia saat ini merayakan Hari Santri Nasional 2025 pada Rabu, 22 Oktober. Hari Santri Nasional dirayakan untuk mengenang jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan yang digelorakan para ulama.

rb-1

Hari Santri bukan hari libur nasional. Namun perayaannya dilakukan luas di dalam negeri terutama di pesantren dan sekolah-sekolah Islam.

Istighosah Hari Santri 2025

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Tanggapi Polemik Trans7 dan Pesantren

rb-3

Istighosah Hari Santri Nasional 2025. (Kemenag.go.id)Istighosah Hari Santri Nasional 2025. (Kemenag.go.id)Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh santri untuk terus menjaga keikhlasan dan kesantunan sebagai ciri utama dunia pesantren.

“Santri yang santun kepada kiainya, akan menjadi anak yang santun kepada orang tuanya, dan masyarakat yang santun terhadap pemimpinnya”, tegas Menag di Masjid Istiqlal dalam sambutan pada Istighosah Hari Santri 2025 bertajuk “Doa Santri untuk Negeri”, Selasa malam, 21 Oktober 2025.

Baca Juga: Anhar Gonggong Soroti Polemik Trans7: Memang Tidak Pantas Terjadi di Lingkungan Pesantren

Menag menjelaskan, bahwa kesantunan di dunia pesantren berasal dari prinsip bahwa apapun yang dilakukan dengan niat luhur yang baik, akan kembali dengan baik juga.

“Segala hal yang datang dari lubuk hati yang terdalam, maka akan sampai kepada lubuk hati yang terdalam juga”, jelasnya.

Peran Pesantren dalam Pendidikan Nasional

Logo Hari Santri Nasional 2025. (Youtube)Logo Hari Santri Nasional 2025. (Youtube)

Pesantren telah memainkan peran penting sejak abad ke-13 dalam membina masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang beradab.

Menag menekankan bahwa nilai “kemanusiaan yang adil dan beradab” dalam Pancasila berakar dari ajaran dan praktik keseharian di pesantren.

"Sejak abad ke-13, pesantren sudah berperan membina keadaban publik masyarakat Indonesia. Keadaban publik tidak datang gratis, tetapi lahir dari keringat, doa, dan air mata para ulama," ujar Menag.

Ia juga menyoroti kemandirian dunia pesantren sebagai warisan luhur para ulama. Hingga kini, tercatat lebih dari 42.000 pondok pesantren berdiri di Indonesia tanpa berstatus negeri.

"Tidak ada satu pun pesantren yang negeri, Semua berdiri di atas kaki sendiri, tanpa pamrih. Inilah keikhlasan luar biasa dalam mendidik dan melayani umat", tegasnya.

Tag nasaruddin umar pesantren hari santri 2025 hari santri santri