Sosial Budaya

Menag Nasaruddin Umar Tanggapi Polemik Trans7 dan Pesantren

16 Oktober 2025 | 09:21 WIB
Menag Nasaruddin Umar Tanggapi Polemik Trans7 dan Pesantren
Menag Nasaruddin Umar tanggapi tayangan Trans7 yang jadi polemik. (kemenag.go.id)

Belakangan publik menyoroti tayangan Trans7 yang menuai polemik. Terutama dari kalangan pesantren khususnya Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

rb-1

Publik terpecah dua antara yang mendukung Trans7 yang menyarakan kritik terhadap tradisi pesantren yang dinilai feodal dll, dan sebagian menolak tayangan tersebut karena disebut pandangan sepihak dan cenderung melecehkan pesantren dan kiai. Polemik tersebut terus berlanjut terutama di media sosial.

Tanggapan Menteri Agama

Baca Juga: Trans7 Minta Maaf atas Tayangan Kontroversi yang Dianggap Lecehkan Kiai

rb-3

Potongan tayangan kontroversi Trans7 terkait pesantren. (instagram)Potongan tayangan kontroversi Trans7 terkait pesantren. (instagram)Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta semua pihak untuk menjaga marwah pondok pesantren dan menghindari narasi yang bersifat stigma. Ia menegaskan, pesantren telah berabad-abad menjadi bagian penting dari sejarah dan peradaban bangsa Indonesia.

Menag Nasaruddin menegaskan, pesantren adalah benteng moral bangsa yang telah melahirkan generasi ulama, pemimpin, dan tokoh nasional. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk memahami pesantren secara utuh dan kultural.

“Saya merasa sangat kaget dan prihatin dengan pemberitaan yang menempatkan pesantren secara negatif. Sekian ratus tahun pondok pesantren berkiprah mendidik manusia Indonesia agar menjadi masyarakat yang beradab, hingga mengkristal dalam nilai kemanusiaan yang adil dan beradab,” ujar Menag di Jakarta, seperti dikutip situs Kementerian Agama.

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Doakan Affan Kurniawan sebagai Syuhada

“Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi pusat pembentukan moral, karakter, dan kemanusiaan. Mari bersama menjaga marwahnya,” sambungnya.

Pernyataan Menag tersebut disampaikan sebagai respons atas tayangan Trans7 yang dinilai menyinggung kehidupan santri. Tayangan itu memuat narasi satir, di antaranya menyebut bahwa “santri minum susu saja harus jongkok”, "santri berikan amplop", "kiai yang kaya raya". Potongan tayangan tersebut menuai kritik luas karena dianggap melecehkan tradisi kesantunan pesantren dan merendahkan penghormatan santri kepada kiai.

Menurut Menag, tradisi memaafkan yang kuat dalam budaya pesantren. Menag yakin para kiai dan santri juga akan memaafkan.

“Ya, saya kira itu yang sangat penting buat kita. Mudah-mudahan ini pembelajaran buat kita semuanya,” ungkapnya.

Menak Kunjungi Sejumlah Pesantren

Ponpes Lirboyo di Kediri. (lirboyo.net)Ponpes Lirboyo di Kediri. (lirboyo.net)Menag menyampaikan bahwa dirinya hari ini juga bertolak ke Jawa Timur untuk bersilaturahmi dengan sejumlah pondok pesantren.

“Saya hari ini (Rabu, 16 Oktober 2025) akan ke Jawa Timur juga untuk bertemu dengan beberapa pondok pesantren,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Menag menuturkan pondok pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan keadaban sosial. Jasa pondok pesantren bagi negeri juga tidak dapat disepelekan. Sejak ratusan tahun lalu, pesantren berperan besar dalam membentuk masyarakat Indonesia yang santun, taat, dan beradab. Kepercayaan masyarakat terhadap pesantren juga semakin meningkat.

“Kalau mata hati kita melihat, apa yang terjadi di pondok pesantren sekarang ini justru hal yang berkebalikan dari citra negatif. Ada peningkatan yang sangat tajam, orang memasukkan anaknya ke pondok pesantren,” sebutnya.

“Tradisi pesantren mengajarkan kesantunan murid kepada kiai. Dari situ lahir budaya hormat anak kepada orang tua, yang kemudian berimbas pada rakyat yang berbakti kepada pemimpinnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, keseimbangan antara rakyat yang santun dan pemimpin yang berwibawa merupakan cerminan nilai-nilai yang tumbuh di lingkungan pesantren.

“Di mana ada rakyat yang santun, di sana biasanya ada pemimpin yang berwibawa. Dan di mana ada pemimpin yang berwibawa, di sana ada rakyat yang santun. Suasana kebatinan seperti inilah yang dibentuk oleh pondok pesantren,” tutup Menag.

Tag nasaruddin umar menteri agama tayangan trans7 pesantren