Hasil Kongres PSSI: Presiden Prabowo Jadi Dewan Kehormatan
Olahraga

Ketua Umum PSSI Erick Thohir resmi mengumumkan perubahan besar dalam struktur organisasi sepak bola nasional.
Salah satu hasil utama Kongres Biasa PSSI 2025 adalah perubahan Statuta PSSI dari versi 2019 ke versi 2025, yang menitikberatkan pada penguatan peran daerah.
“Yang terpenting dalam perubahan statuta itu bahwa peran sepak bola nasional sekarang tidak hanya bergantung pada pusat, tapi kita berharap ujung tombaknya ke daerah-daerah,” tegas Erick saat konferensi pers di Jakarta, kemarin
Baca Juga: Daftar Film yang Dibintangi Steven Seagal, Disebut Kenal Prabowo Sejak 35 Tahun Silam
Asprov Punya Wewenang Penuh, Pilih Langsung Askot dan Askab
Ketua Umum PSSI Erick Thohir. [Instagram]
Dalam statuta baru, Asosiasi Provinsi (Asprov) akan menjadi pusat kendali pembangunan sepak bola di wilayahnya.
Baca Juga: Akhir Tahun, Erick Thohir Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi 4 BUMN
Ketua Asprov tetap dipilih secara terbuka, namun kini berwenang menunjuk langsung ketua Askot dan Askab.
“Koordinasi antara Asprov dan kota/kabupaten sebelumnya sulit. Sekarang kami buat sistem Liga 4 berlangsung empat bulan di kota, juaranya naik ke provinsi, masuk Liga 3,” ujar Erick.
Erick menyontohkan kondisi di Bali, yang memiliki sembilan kabupaten/kota, namun hanya dua kota aktif berkompetisi.
“Tujuh lainnya kesulitan. Dengan fleksibilitas ini, mereka bisa gabung wilayah terdekat,” paparnya.
Contoh lain di Kalimantan Timur, ada daerah lebih dekat ke Kalimantan Utara.
“Daripada memaksa lima jam perjalanan, kita fleksibel agar bisa tetap bermain,” lanjut Erick.
Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI
Dalam kongres PSSI, Presiden Prabowo Subianto resmi diangkat sebagai Dewan Kehormatan PSSI. [Instagram]
Dalam kongres itu pula, Presiden Prabowo Subianto resmi diangkat sebagai Dewan Kehormatan PSSI.
Hal ini sebagai sinyal sinergi kuat antara federasi dan pemerintah dalam memajukan sepak bola nasional.
Erick juga mengumumkan akan menggelar roadshow konsolidasi sepak bola nasional usai menerima masukan dari seluruh Asprov.
“Jangan puas dengan prestasi 2024–2025. Negara lain bangkit. Kalau kita lengah, bisa kalah lagi,” ujarnya.