Heboh 250 Ton Beras dari Thailand di Sabang, Ini Respons Mentan
Beras impor ilegal sebanyak 250 ton dari Thailand ditemukan di sebuah gudang di Sabang, Aceh.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap bahwa beras ini masuk tanpa izin dan persetujuan dari pemerintah pusat.
Gudang tersebut milik PT Multazam Sabang Group dan beras itu langsung disegel agar tidak tersebar di masyarakat.
Baca Juga: Tersangka Penipuan Artis Jessica Iskandar Ditangkap di Thailand!
"Sudah tahu bahwa kita banyak beras, kenapa mengambil beras dari negara lain? Ini merah putihnya ditanyakan," ucapnya dalam keterangan yang dikutip FT News, Senin 24 November 2025.
Ilustrasi beras. [Pixabay]
Kasus ini sedang mencari untuk mencari pelaku dan menindak sesuai hukum yang berlaku, karena produksi beras dalam negeri diperkirakan surplus tahun ini dan pemerintah sedang fokus pada swasembada pangan.
Baca Juga: Penyebab Mentan Syahrul Yasin Limpo Tidak Hadiri Pemeriksaan di KPK
“Langsung tadi Pak Kapolda langsung mengatakan kami tindak lanjuti,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip Senin 24 November 2025.
Ada indikasi bahwa izin impor beras ini diterbitkan secara janggal dan sudah direncanakan sebelum rapat koordinasi pemerintah pada tanggal 14 November 2025, yang sebenarnya tidak menyetujui impor tersebut.
Hingga November 2025, produksi beras Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 33,19 juta ton, meningkat 12,62% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 sebesar 29,47 juta ton.
Mentan Andi Amran. [Dok Istimewa]
Proyeksi ini menunjukkan peningkatan signifikan dan mendekati prediksi lembaga internasional seperti Food and Agriculture Organization (FAO) dan United States Department of Agriculture (USDA), yang memperkirakan produksi tahunan Indonesia akan mencapai sekitar 34,6 hingga 35,6 juta ton.
Peningkatan produksi ini didukung oleh luas panen yang lebih besar dan produktivitas yang meningkat, yang juga memperkuat ketahanan pangan nasional dan menegaskan optimisme pemerintah dalam mencapai swasembada beras tanpa mengandalkan impor pada tahun 2025.
Data ini menunjukkan bahwa Indonesia mengalami surplus beras hingga November 2025.