Heboh! Berliana Lovel Dicatut di Grup Tak Senonoh, Ini Reaksinya

Gemerlap dunia hiburan sering kali identik dengan popularitas, tawaran pekerjaan, hingga kehidupan mewah. Namun, bagi sebagian selebriti, pengalaman di balik layar tak selalu indah.

Model sekaligus aktris Berliana Lovel mengungkap sebuah pengalaman pahit yang baru saja dialaminya, yang menurutnya melewati batas kewajaran dan menyinggung harga dirinya.

Insiden Tak Terduga yang Membuat Tersinggung

Baca Juga: Bikin Penasaran! Foto Mesra Anji Viral, Tapi Slide Kedua Bikin Netizen Mikir Keras

Berliana menuturkan bahwa tawaran pekerjaan biasanya datang melalui jalur resmi, seperti pesan WhatsApp yang dikelola oleh manajernya. Namun, sekitar sebulan lalu ia mengalami kejadian berbeda.

Saat bertemu dengan seorang artis yang ia sebut sebagai “MC atau profesi sejenis”, Berliana mendengar kalimat yang membuatnya terkejut sekaligus tersinggung.

“Dia bilang, ‘wah Berliana Lovel, Incaran Taragadun’,” ucap Berliana, menirukan perkataan artis tersebut. Spontan, ia merasa tidak nyaman. “Aku tersinggung di situ aja. Tersinggung banget,” tegasnya. Berliana juga menambahkan bahwa ini adalah kali pertama ia menerima perlakuan merendahkan secara langsung di depan muka.

Grup Pesan dan Komentar Tidak Pantas

Berliana Lovel (Instagram)

Situasi semakin tak terkendali ketika artis itu menunjukkan keberadaan sebuah grup percakapan. Di dalam grup tersebut, menurut Berliana, terdapat permintaan-permintaan bernada tidak pantas yang mencatut namanya.

“Isinya ya gitu lah, ‘mau si ini dong, mau Berliana dong’,” ungkapnya dengan kesal. Bahkan, artis itu sempat menyinggung soal “harga” dirinya di depan Anji (Manji).

Menanggapi hal tersebut, Berliana menjawab dengan tegas namun penuh sindiran, “Gratis, nikahin gue.” Jawaban spontan itu membuat Anji berdecak kagum, menyebut respons Berliana sebagai sesuatu yang “wow, luar biasa.”

Menolak Objektifikasi dan Menuntut Rasa Hormat

Berliana Lovel (Instagram)

Meskipun respons Berliana terkesan ringan dan humoris, makna di baliknya sangat dalam. Ia menolak diperlakukan sebagai komoditas dan menegaskan kembali martabatnya sebagai individu.

Keberaniannya untuk bersuara menjadi bentuk perlawanan terhadap objektifikasi dan pelecehan verbal yang kerap dialami figur publik, terutama perempuan.

Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bahwa selebriti, di balik sorotan kamera dan gemerlap popularitas, tetaplah manusia yang berhak mendapat rasa hormat. Industri hiburan perlu lebih menekankan batas profesionalisme agar interaksi antarpekerja hiburan tidak melampaui etika.

Berliana Lovel dengan lantang menunjukkan bahwa diam bukanlah pilihan. Suaranya mencerminkan keberanian seorang perempuan yang tidak segan membela harga dirinya di tengah lingkungan yang kadang masih memandang selebriti sebatas objek hiburan.