Heboh Kabar Elon Musk Akan Ditendang dari Kursi CEO, Ini Kata Tesla

Rumor dewan direksi Tesla mulai mencari CEO baru untuk menggantikan Elon Musk, yang telah memegang jabatan itu sejak 2008, mulai berhembus.

Media The Wall Street Journal pada Kamis (1/5) melaporkan bahwa dewan direksi Tesla telah menghubungi firma pencarian eksekutif untuk mulai mencari CEO berikutnya.

Melalui akun X resmi Tesla, Ketua Dewan Direksi Tesla Robyn Denholm membantah pemberitaan tersebut.

Baca Juga: Tesla Potong Harga Mobil Model 3 dan Y, Ini Alasannya

Denholm menyatakan bahwa klaim tersebut sepenuhnya salah dan dewan direksi perusahaan mobil listrik tersebut tetap sangat yakin pada Elon Musk.

"CEO Tesla adalah Elon Musk dan Dewan Direksi sangat yakin akan kemampuannya untuk terus melaksanakan rencana pertumbuhan yang menarik di masa mendatang," kata Denholm, dikutip Sabtu (3/5/2025).

Kantor Tesla. [Instagram]

Dalam balasan terhadap unggahan X Tesla, Elon Musk menyebut laporan tentang rencana penggantiannya sebagai CEO Tesla sebagai "pelanggaran etika yang sangat buruk" dan tidak "mencantumkan penyangkalan tegas sebelumnya oleh dewan direksi Tesla."

Baca Juga: Wow! Elon Musk Bikin Perusahaan AI, Diberi Nama X.AI

Tesla melaporkan penurunan pendapatan operasional hingga 66 persen dalam tiga bulan pertama tahun 2025 dibandingkan dengan kurun yang sama tahun 2024.

Laporan itu disampaikan beberapa minggu setelah perusahaan mengonfirmasi penurunan penjualan global sebesar 13 persen selama periode yang sama.

Peningkatan keterlibatan Elon Musk dalam politik dilaporkan berkontribusi terhadap perlambatan penjualan kendaraan Tesla.

Elon Musk dan Presiden AS Donald Trump. [Instagram]

Ia memainkan peran penting dalam kampanye Pilpres Amerika Serikat Donald Trump pada tahun 2024 dan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah sejak pelantikan Trump pada Januari.

Saat penyampaian pengumuman pendapatan perusahaan pada akhir April, Elon Musk menyatakan akan mengalokasikan lebih banyak waktu untuk perannya di Tesla, dan akan secara signifikan mengurangi perannya di pemerintahan mulai Mei 2025.