Heboh Praktek Prostitusi di IKN, ASN Terlibat?

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono merespons kabar terkait adanya praktek prostitusi di sekitar kawasan IKN.

Ia mengatakan tidak ada aparatur sipil negara (ASN) Otorita IKN yang terlibat dalam praktik prostitusi yang sempat ditemukan di sekitar kawasan IKN.

Otorita Tegaskan Tidak Ada ASN Terlibat

Baca Juga: Viral Fortuner Berpelat Kemhan Sedang Tawar-menawar dengan PSK di Pinggir Jalan

Kawasan IKN. [Istimewa]

"Kalau dari ASN Otorita, enggak ada. Dipastikan enggak ada," katanya seperti dilansir dari kompas.com, Rabu 9 Juli 2025.

Ia menyatakan, praktik prostitusi yang sempat ditemukan pada bulan Ramadan lalu telah ditindak oleh tim gabungan yang terdiri dari Kepolisian, Satpol PP, dan Deputi Pengendalian Pembangunan Otorita IKN.

Baca Juga: Media Malaysia, Beritakan IKN Banyak Tikus Setelah Libur Idul Fitri 1446 H

"Ada 8 warung yang kami selesaikan waktu itu," ujar Basuki.

64 PSK Diamankan

Ilustrasi prostitusi. [Antara]

Diberitakan sebelumnya, 64 wanita diduga menjadi pekerja seks komersil (PSK) terjaring penertiban di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Para PSK itu terjaring saat patroli Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara. Kepada petugas, mereka mengaku menerapkan tarif Rp400 ribu hingga Rp700 ribu untuk sekali kencan.

Para PSK yang terjaring penertiban berasal Samarinda, Balikpapan Bandung, Makassar dan Yogyakarta. Mereka melakukan praktik prostitusinya secara daring atau online.

Setelah dilakukan pembinaan pelaku praktik prostitusi yang berasal dari luar daerah diminta segera meninggalkan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dalam waktu dua hingga tiga hari.

Penanganan praktik prostitusi membutuhkan kerja sama lintas sektor, terutama mengawasi pendatang yang menyewa kamar penginapan tanpa identitas jelas karena masuk kawasan strategis nasional yang harus dijaga dari ancaman degradasi moral dan sosial.