Ekonomi Bisnis

Heboh Rekening Dormant BNI Dibobol Rp204 Miliar, Berapa Harga Saham BBNI?

25 September 2025 | 19:37 WIB
Heboh Rekening Dormant BNI Dibobol Rp204 Miliar, Berapa Harga Saham BBNI?
Ilustrasi pergerakan harga saham (Canva)

Kasus ini bermula dari penetapan Kepala Cabang BNI berinisial AP (50) di Jawa Barat sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri.

rb-1

AP diduga memberi akses ke aplikasi Core Banking System untuk sindikat pembobol rekening dormant.

Baca Juga: Dwi Hartono dan Istri Disebut Bangkrut, Andreana Wulandari Kabur Tengah Malam Bawa Anak

rb-3

Selain AP, Consumer Relation Manager berinisial GRH (43) juga ditetapkan sebagai tersangka, bersama tujuh orang lain yang terbagi dalam klaster bank, eksekutor pembobol, dan pencucian uang.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf, menjelaskan modus sindikat ini terbilang rapi.

Cuma 17 Menit Pindah ke Rekening Penampung

Baca Juga: Diduga Otak Pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta, Akun Instagram Dwi Hartono Digeruduk Netizen

Ilustrasi bank (Canva)Ilustrasi bank (Canva)

Mereka mengaku sebagai Satgas Perampasan Aset dan mengancam keselamatan Kepala Cabang agar menyerahkan User ID aplikasi core banking.

Dengan akses ilegal itu, eksekutor yang merupakan mantan teller melakukan transfer ke lima rekening penampungan.

Transaksi ilegal terjadi pada akhir Juni 2025, tepatnya Jumat pukul 18.00 WIB setelah jam operasional.

Dalam waktu hanya 17 menit, sebanyak 42 transaksi dilakukan untuk memindahkan dana ke berbagai rekening penampungan.

Untungnya, aktivitas mencurigakan tersebut terdeteksi oleh sistem bank dan segera dilaporkan ke Bareskrim.

Dana hasil pembobolan sebagian berhasil diamankan kembali, sementara kesembilan tersangka kini menghadapi proses hukum. Dari klasifikasi tersangka, ada yang berperan memberi akses sistem, menjadi mediator, hingga bertugas mencuci uang agar hasil kejahatan sulit dilacak.

Dwi Hartono Terlibat

Dwi Hartono. (Instagram)Dwi Hartono. (Instagram)

Publik semakin terkejut karena salah satu aktor kunci kasus ini adalah Dwi Hartono (DH), seorang YouTuber yang sebelumnya sudah dikenal lewat kasus pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih.

Dalam skema pembobolan rekening dormant BNI, DH berperan membuka blokir rekening dan memastikan dana bisa dialihkan dengan mulus.

Keterlibatan DH dan dalang utama berinisial C alias Candy, menegaskan bahwa sindikat ini memiliki jaringan yang terstruktur.

Candy bahkan menggunakan identitas palsu sebagai anggota Satgas Perampasan Aset untuk menekan pihak internal bank agar kooperatif. Kerja sama mereka membuat eksekusi pencairan dana bisa berlangsung cepat.

Saham BBNI

Meski melibatkan angka fantastis, kasus ini tidak serta merta memengaruhi performa saham BBNI. Investor tampaknya lebih memperhatikan kinerja jangka panjang bank, terutama laporan laba bersih, rasio kredit bermasalah (NPL), serta strategi ekspansi digital. Hal ini yang membuat pergerakan saham tetap tenang.

Dalam konteks pasar modal, insiden kriminal seperti ini biasanya dianggap risiko non-fundamental. Selama bank mampu memperbaiki tata kelola dan memperkuat sistem pengawasan, investor tidak melihatnya sebagai ancaman serius terhadap stabilitas bisnis.

Bahkan, beberapa pelaku pasar melihat momentum stagnasi harga saham sebagai peluang akumulasi.

Rekening dormant yang menjadi objek kasus juga mendapat sorotan. Rekening jenis ini pada dasarnya adalah rekening “tidur” yang tidak aktif selama 6–12 bulan.

Karena jarang digunakan, rekening dormant sering kali rawan disalahgunakan jika ada kebocoran sistem atau kerja sama dengan pihak internal bank.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi sorotan publik usai mencuat kasus pembobolan rekening dormant senilai Rp204 miliar.

Namun, menariknya, nilai saham bank pelat merah tersebut justru stagnan di level Rp4.190 per saham pada penutupan Kamis (25/9/2025), tidak berubah dibandingkan sehari sebelumnya.

Meski kasus tersebut cukup besar, pelaku pasar tampaknya belum merespons negatif terhadap saham BBNI. Tidak adanya perubahan harga menunjukkan kepercayaan investor terhadap fundamental BNI yang masih kuat.

Tag dwi hartono bni bank saham dormant