Bukan Salah Distribusi! Ini Alasan Pertamina Kurangi Kuota BBM ke Rejang Lebong
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali melanda Kabupaten Rejang Lebong. Sejak dua hari terakhir, antrean kendaraan bermotor tampak mengular di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Jenis Pertalite menjadi yang paling sulit didapat, sementara sebagian SPBU juga mengalami kekosongan stok Solar.
Baca Juga: Hore.. Pertamina Patra Niaga Turunkan Harga Pertamax Series dan Dex Series di Sumut
Berdasarkan pantauan sejak Senin 10 November Hingga Kamis 13 November Pagi, beberapa SPBU di wilayah ini terlihat kehabisan pasokan.
Beberapa di antaranya bahkan tidak memiliki stok BBM sama sekali, membuat masyarakat terpaksa berburu bensin hingga ke berbagai titik penjualan eceran.
Di SPBU Simpang Korem, antrean kendaraan tampak memadati area hingga ke badan jalan, terutama setelah pengiriman BBM datang.
Baca Juga: Direktur Utama Pertamina Pastikan Stok BBM Subsidi Aman
Warga Mengeluh Terpaksa Beli Bensin Eceran dengan Harga Tinggi
Kondisi ini membuat aktivitas warga terganggu. Banyak pengemudi ojek dan pekerja harian mengeluh karena kesulitan mendapatkan bahan bakar. Yudi, salah satu warga, mengaku terpaksa membeli bensin eceran dengan harga tinggi.
"Sudah dua hari saya keliling ke beberapa SPBU, tapi semua kosong. Terpaksa beli eceran, harganya sampai Rp15 ribu per liter,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan warga lainnya Rahmat, yang harus antre berjam-jam hanya untuk mendapatkan Pertamax.
"Pertalite sudah habis semua, jadi banyak yang beralih ke Pertamax. Tapi antreannya panjang sekali,” katanya.
Situasi ini menimbulkan keresahan di masyarakat. Mereka berharap pemerintah daerah dan Pertamina segera mengambil langkah cepat agar pasokan BBM kembali normal dan antrean panjang tidak berulang.
Menanggapi hal tersebut, pihak kepolisian memastikan bahwa kelangkaan yang terjadi bukan akibat pemutusan distribusi, melainkan karena pengurangan kuota pengiriman.
Polisi Pastikan Kelangkaan Akibat Penurunan Kuota Distribusi BBM
Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, Iptu Reno Wijaya, melalui Kanit Tipidter, Ipda Agus Mengku Haryono, S.H., menjelaskan bahwa jatah distribusi BBM ke wilayah Rejang Lebong mengalami penurunan signifikan.
"Biasanya kuota kita mencapai 16 ton, sekarang hanya sekitar 8 ton saja. Jadi memang stok cepat habis karena pasokan berkurang, sementara permintaan meningkat,” jelasnya.
Antrian Panjang Di Spbu Rejang Lebong
Akibat penurunan kuota tersebut, sejumlah SPBU tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang melonjak. Kondisi ini diperparah oleh kepanikan warga yang berbondong-bondong mengantre sebelum stok benar-benar kosong.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pertamina terkait jadwal normalisasi distribusi BBM di wilayah Rejang Lebong.
Warga berharap langkah penanganan segera dilakukan agar kelangkaan tidak kembali berlarut dan harga di tingkat eceran bisa kembali stabil.