Hilal Tidak Terlihat, PBNU: Lebaran Jatuh pada Senin 31 Maret 2025

Hukum

Sabtu, 29 Maret 2025 | 19:12 WIB
Hilal Tidak Terlihat, PBNU: Lebaran Jatuh pada Senin 31 Maret 2025
PBNU menetapkan Lebaran 2025 jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. [YouTube]

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

rb-1

Hal ini setelah Lembaga Falakiyah PBNU melakukan pemantauan hilal di sejumlah lokasi yang telah ditentukan di seluruh Indonesia.

Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa mengatakan bahwa tidak terdapat lokasi yang berhasil melihat hilal karena posisi hilal masih di bawah ufuk.

Baca Juga: Biodata dan Agama Supian Suri, Wali Kota Depok yang Tuai Kontroversi Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas

rb-3

Dengan demikian, umur bulan Ramadan 2025 berjumlah 30 hari atau berjumlah genap.

"Atas dasar istikmal tersebut, PBNU memberitahukan dan mengikhbarkan bahwa awal Syawal jatuh pada hari Senin pahing tanggal 31 Maret 2025," ujarnya dikutip dari kanal YouTube TVNU, Sabtu (29/3/2025).

Sebelumnya, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah merilis data hilal untuk hari Sabtu, 29 Maret 2025 M di Indonesia.

Baca Juga: Catat Tanggalnya, Arus Mudik Lebaran 2025 Ada Ganjil Genap di Tol Tangerang-Merak

Data hisab ini merupakan hasil perhitungan LF PBNU yang dilakukan pada titik Gedung PBNU Jl Kramat Raya Jakarta Pusat dengan koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

Perhitungan ini dilakukan berdasarkan perhitungan metode ilmu falak (sistem hisab) jama’i atau tahqiqy tadqiky ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.

Dikutip dari NU Online, Jumat (28/3/2025), data hisab menunjukkan bahwa ketinggian hilal mar’ie -1 derajat 59 menit 16 detik.

Ini berarti hilal masih berada di bawah ufuk. Dengan demikian, hilal belum memenuhi kriteria imkanur rukyah.

Adapun ijtimak atau konjungsi terjadi pada Sabtu 29 Maret 2025 M pukul 17:58:27 WIB. Sementara letak Matahari terbenam berada pada posisi 3 derajat 32 menit 52 detik utara titik barat.

LF PBNU juga merilis data hilal di sejumlah kota lainnya di Indonesia, khususnya ketinggian terkecil dan terbesar.

Parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua Selatan dengan tinggi hilal -3 derajat 24 menit.

Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Aceh dengan tinggi hilal -0 derajat 59 menit.

Elongasi hilal haqiqy di Indonesia pada 29 Ramadhan 1446 H bervariasi antara 2º 58’ hingga 3º 01’.

Lama hilal di atas ufuk di seluruh Indonesia pada 29 Ramadhan 1446 H adalah 0 detik.

Hal ini mengingat kedudukan hilal di seluruh Indonesia (dalam hal tinggi hilal mar’ie dan elongasi hilal haqiqy) adalah di bawah ufuk dan di bawah kriteria Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU).

Ilustrasi pemantauan hilal. [Dok. istimewa]

Dengan begitu, hilal berada pada zona istihalah al-rukyah (mustahil terlihat).

Mengingat hilal di seluruh Indonesia berada pada zona istihalah al-rukyah (mustahil terlihat), Lembaga Falakiyah PBNU memprediksi Idul Fitri, 1 Syawal 1446 H berpotensi jatuh pada Senin 31 Maret 2025.

Tag PBNU Hari Raya Idul Fitri lebaran 2025

Terkini