Gejolak di Tubuh PBNU, Gus Ipul Digeser dari Posisi Sekjen
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merotasi lima pejabat. Termasuk Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Gus Ipul dicopot dari jabatannya sebagai Sekjen PBNU. Kini ia menjabat Ketua PBNU.
Rotasi ini dilakukan Gus Yahya di tengah gejolak di tubuh PBNU.
Baca Juga: Sanad Keilmuan Gus Yahya, Tak Lagi Berstatus Ketua Umum PBNU per 26 November 2025
Hal itu disampaikan Gus Yahya usai rapat tanfidziyah yang diselenggarakan di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, pada Jumat (28/11/2025).
"Rotasi ini sebagaimana diatur dalam aturan perkumpulan sebagai forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Muktamar, ini semua kita maksudkan supaya tugas-tugas yang harus dipertanggungjawabkan oleh PBNU tetap bisa dijalankan dengan baik," ujarnya.
Daftar Pejabat yang Dirotasi
Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Gus Yahya Curiga Ada yang Ingin Pecah Belah NU
Saifullah Yusuf atau Gus Ipul juga menjabat Menteri Sosial. [FTNews.co.id/Selvianus Kopong Basar]Berikut kelimat pejabat yang dirotasi
- KH Masyhuri Malik, dari posisi sebagai Ketua PBNU ke posisi Wakil Ketua Umum.
- Saifullah Yusuf, dari Sekretaris Jenderal PBNU ke posisi Ketua PBNU.
- H. Gudfan Arif, dari posisi Bendahara Umum ke posisi Ketua PBNU.
- H. Amin Said Husni, dari posisi Wakil Ketua Umum ke posisi Sekjen PBNU
- H. Sumantri, dari posisi Bendahara ke posisi Bendahara Umum.
Road Map NU 2025-2050
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. [Ist]Selain rotasi pejabat, rapat tersebut juga membahas rancangan peta jalan atau roadmap Nahdlatul Ulama 2025-2050 serta evaluasi kinerja dan program.
Gus Yahya menegaskan, turbulensi atau polemik PBNU yang terjadi belakangan tidak boleh menjadi penghalang bagi organisasi untuk tetap menjalankan tugas-tugas keagamaan dan pengabdian kepada masyarakat.
"Karena tugas-tugas itu merupakan amanat utama yang harus dipertanggungjawabkan, bukan hanya kepada Muktamar, melainkan juga kepada konstituen organisasi. Tapi, bagi kami ini juga merupakan tanggung jawab keagamaan, tanggung jawab ilahiyah yang harus kita pertanggungjawabkan di hadapan jutaan orang," paparnya.
Gus Yahya juga menambahkan transformasi dalam NU juga untuk memperbaiki dan meningkatkan level khidmah agar mampu mengatasi tantangan-tantangan ke depan.
"Visinya didasarkan pada wawasan tentang peradaban tahun ke depan. Kita tahu bahwa perubahan-perubahan begitu banyak dan akseleratif, serta menyangkut aspek-aspek fundamental dalam kehidupan masyarakat," ujar Gus Yahya.