Lifestyle

Hipertensi: Dari Faktor Keturunan hingga Gaya Hidup, Ini Pemicunya

Fatimah Oktavianti
Minggu, 15 Juni 2025 | 21:44 WIB
Hipertensi: Dari Faktor Keturunan hingga Gaya Hidup, Ini Pemicunya
Ilustrasi tekanan darah tinggi (Pixabay)

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi medis yang tidak boleh diremehkan. Meski sering kali tak menunjukkan gejala jelas, tensi tinggi bisa diam-diam merusak pembuluh darah dan organ vital tubuh. Tekanan darah normal berada di kisaran 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Namun, seseorang disebut mengalami hipertensi jika tekanannya mencapai 130/80 mmHg atau lebih.

rb-1

Ilustrasi tekanan darah tinggi (Pixabay)Ilustrasi tekanan darah tinggi (Pixabay)

Terdapat dua jenis penyebab hipertensi: primer (tidak diketahui penyebab pastinya tapi berkaitan dengan faktor gaya hidup dan keturunan) dan sekunder (akibat kondisi medis tertentu atau konsumsi obat-obatan). Beberapa faktor utama penyebab hipertensi antara lain:

Baca Juga: Warning! Suka Begadang, Kurang Tidur Berisiko Alami Penuaan Otak

rb-3

  1. Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan hipertensi dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi serupa.

  2. Usia: Seiring bertambahnya usia, elastisitas pembuluh darah menurun dan risiko tensi tinggi meningkat.

  3. Gaya Hidup Tak Sehat: Konsumsi alkohol berlebihan, merokok, dan pola makan tidak seimbang bisa memicu kenaikan tekanan darah.

    Baca Juga: Penelitian Ungkapkan Waktu Terbaik Konsumsi Obat Darah Tinggi
  4. Kelebihan Berat Badan: Obesitas menambah beban kerja jantung dan mengganggu fungsi ginjal.

  5. Diabetes: Kadar gula darah tinggi menyebabkan kerusakan pembuluh darah, mempersempit aliran darah.

  6. Stres Kronis: Hormon stres seperti kortisol bisa memicu penyempitan pembuluh darah.

  7. Penyakit Ginjal: Kerusakan atau penyempitan pembuluh darah di ginjal menyebabkan peningkatan volume cairan dan tekanan darah.

  8. Sleep Apnea: Gangguan tidur ini menyebabkan kadar oksigen turun drastis dan membebani sistem kardiovaskular.

  9. Gangguan Tiroid: Baik hipotiroid maupun hipertiroid dapat menyebabkan ketidakseimbangan tekanan darah.

  10. Tumor di Kelenjar Adrenal: Peningkatan hormon stres akibat tumor dapat menaikkan tekanan darah.

  11. Kelainan Jantung Bawaan: Beberapa kelainan jantung bawaan memicu hipertensi paru-paru.

  12. Efek Samping Obat: Beberapa obat, seperti pil KB, antidepresan, atau obat alergi, dapat memicu lonjakan tekanan darah.

Menjaga Tekanan Darah Normal: Langkah Sederhana yang Berdampak Besar

Hipertensi bisa dicegah dan dikendalikan dengan perubahan gaya hidup yang konsisten. Berikut langkah-langkah sederhana namun efektif:

Ilustrasi tekanan darah tinggi (Pixabay)Ilustrasi tekanan darah tinggi (Pixabay)

  • Perbanyak makanan tinggi kalium dan serat, seperti pisang, kentang, sayuran hijau, dan buah-buahan utuh.

  • Jaga berat badan ideal, terutama bagi Anda yang mengalami obesitas.

  • Rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari, untuk menjaga fungsi jantung dan pembuluh darah.

  • Tidur cukup antara 7–9 jam per malam untuk menjaga keseimbangan hormon dan tekanan darah.

  • Hindari alkohol dan rokok, yang dapat memperburuk kondisi pembuluh darah.

  • Kelola stres melalui aktivitas positif seperti meditasi, hobi, atau konseling.

Penting juga untuk rutin memantau tekanan darah, terutama jika Anda memiliki faktor risiko. Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui pendekatan terbaik baik berupa gaya hidup maupun pengobatan medis—guna menghindari komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, atau kerusakan ginjal.

Tag tekanan darah tinggi solusi menurunkan tekanan darah cara menurunkan tekanan darah hipertensi

Terkini