Horor di Sekolah Austria! Siswa dan Guru Ditembaki secara Brutal 10 Tewas Pelaku Bunuh Diri

Kasus penembakan di sekolah kembali terjadi. Kali ini terjadi di sebuah sekolah di Dreierschuetzengasse, Kota Graz, kota terbesar kedua di Austria. Jumlah korban yang tewas masih simpang-siur. Pihak berwenang sebut kemungkinan 10 orang tewas, begitu juga dengan yang luka-luka, baik siswa maupun para guru.
Presiden Austria Alexander Van der Bellen mengomentari insiden tersebut, dengan mengatakan bahwa “kengerian ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.” “Mereka adalah anak-anak muda yang memiliki seluruh hidup di depan mereka. Seorang guru yang menemani mereka dalam perjalanan,” katanya, dilansir Al Jazeera.
Foto: YouTube Firstpost
Jika dibanding dengan negara Eropa lainnya seperti Jerman dan Prancis, misalnya, kasus penembakan di Austria sangat kecil. Namun betapa pun hari ini kasus mengerikan itu terjadi dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.
Pelaku Mantan Siswa Sekolah Itu
Foto: YouTube Firstpost
Mengutip laporan Daily Mail, pelaku penembakan itu adalah seorang mantan siswa sekolah tersebut. Usianya kini 22 tahun. Ia datang membawa senapan dan pistol sekitar pukuk 10 pagi waktu setempat dan langsung melepaskan tembakan ke dua kelas, sebelum bunuh diri di toilet sekolah.
Apa yang terjadi sebenarnya?
Polisi pasukan khusus menyerbu sekolah di Dreierschuetzengasse di kota Graz sesaat sebelum pukul 10 pagi waktu setempat, setelah laporan adanya suara tembakan.
Pelaku Korban Perundungan
Sebagian siswa yang shock atas kejadian itu/Foto: YouTube Times News
Terduga pelaku, seorang siswa yang digambarkan oleh media lokal sebagai korban perundungan, diyakini telah bunuh diri setelah melepaskan tembakan di dua ruang kelas.
Polisi telah mengadakan konferensi pers di Graz, mengonfirmasi bahwa beberapa orang telah tewas dan lainnya cedera, termasuk murid dan guru, dalam serangan di sekolah menengah tersebut
Mereka menolak untuk menyebutkan jumlah korban, tetapi Austria telah melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas dan angka tersebut telah meningkat menjadi 10 orang.***