HUT DKI, Gambar Benyamin Terpampang di Sepanjang Jalan RE Martadinata, Ancol
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta -Lukisan mural wajah Benyamin Sueb terpanjang di sepanjang tembok Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok hingga Pademangan. Mural ini merupakan bagian dari perayaat HUT DKI Jakarta ke-495.
Wajah seniman Betawi itu ada yang menyeringai bahagia dengan latar dominan jingga. Ada pula lukisannya yang tampak berwibawa dengan latar dominan hitam.
Pengendara yang melintas sesekali menengok lukisan baru di kawasan itu. Rupanya juga menikmati wajah sang seniman dalam balutan mural tersebut.
Baca Juga: Bantu Pelindo II, Kejari Jakut Bakal Eksekusi Lahan yang Dikuasai Pihak Ketiga
Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari perjalanan hidup seniman legendaris ini. Beberapa di antaranya semangat berkontribusi, juga melestarikan tradisi dan budaya berharga untuk generasi mendatang.
Namun yang paling berkesan bagi putra ketiga Benyamin Sueb, Biem Triani, adalah "Babeh" sangat peduli terhadap pendidikan. Benyamin rela banting-tulang demi anak-anaknya meraih pendidikan setinggi-tingginya. Dimanapun tempatnya pasti diusahakan.
Hasilnya, Benyamin bisa menyekolahkan anaknya hingga ke luar negeri, di Denver, Colorado, Amerika Serikat. Sebagai orang Betawi asli pemeluk Islam. Soal sekolah anaknya, Benyamin menyerahkan Biem sang anak mau di mana saja.
Baca Juga: Lunas, Polda Metro Jaya Tangkap Seluruh Peengoroyok Anggota TNI AD
Biem sendiri bahkan juga pernah sekolah di Sekolah Katolik dan "Babeh" Benyamin Sueb enggak mempersoalkan.
Babeh hanya berpesan kepada Biem untuk belajar dengan giat, menjaga agama, dan shalat pun dijaga agar tepat waktu. Menurut Biem, Benyamin cukup kuat agamanya. Termasuk soal makanan, yang haram dihindari kalau sudah diberitahu itu haram.
sosok yang lahir 83 tahun lalu atau tepatnya 5 Maret 1939 ini mempersiapkan sumber daya manusia Betawi untuk masa mendatang saat Jakarta menjadi kota harapan, kota ekonomi, kota budaya, dan menjadi pusatnya bagi semua orang.
Benyamin Sueb sendiri lahir di Kampung Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta. Namanya kini diabadikan sebagai nama jalan utama di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Benyamin Sueb diketahui wafat pada 5 September 1995 karena serangan jantung, setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita.
Jakarta Hajatan ke-495
Jakarta Hajatan ke-495 kali ini adalah Hari Jadi Jakarta yang ke-27 tanpa sosok Benyamin Sueb. Diketahui pada HUT ke-469 pada tahun 1996, Jakarta baru satu tahun kehilangan ikonnya tersebut.
Banyak kenangan dan gairah yang ditinggalkan seniman dengan lebih dari 75 album musik dan 53 judul film itu untuk Kota Kolaborasi ini. Di Jalan RE Martadinata Jakarta Utara pun sudah ada gambar lukisan mural Benyamin Suaeb yang gede banget. Lukisan mural itu membanggakan sekali buat keluarga almarhum dan membahagiakan Biem sebagai putranya.
Itu melengkapi kebahagiaan ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyematkan nama Benyamin Sueb sebagai nama jalan, taman, dan museum dan Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan Parama Dharma 2011 kepada seniman serba bisa asal Betawi Benyamin Sueb itu.
Tapi yang paling penting, Benyamin memberikan kita cerminan budaya Betawi yang mendapat pengakuan dan diterima masyarakat. Semua karena gagasan Benyamin mampu menggebrak panggung hiburan, seni dan budaya di Indonesia dengan penuh makna. Gebrakan yang meski humoris, tapi sangat peduli terhadap kemajuan Betawi.