Idealis! Bercita-cita Sejak SMP, Ini Alasan Hakim Eman Tegakan Keadilan

FTNews – Hakim Eman Sulaeman kembali menjadi perhatian di media sosial. Dirinya membagikan cerita awal mula keinginannya menjadi hakim.

Eman adalah pegadil yang membebaskan pegi setiawan dari tuduhan tersangka pembunuh vina dan Eky dalam Praperadilan di Pengadilan Negeri Bandung.

Dia lahir di Karawang, Jawa Barat pada 10 April 1975. Eman merupakan alumnus Universitas Pasundan, jurusan ilmu Hukum.

Dalam sebuah video viral di media sosial, dia mengaku merupakan putra pertama yang mendapatkan gelar sarjana. Hakim Eman Sulaeman mengaku lahir dari keluarga sederhana.

Hakim Eman
Foto: PN Bandung

“Keluarga saya semuanya SD, baru saya yang kuliah, waktu itu dikampung yang kuliah S1 cuman saya, waktu tahun 1995, makanya waktu itu kalau saya gagal kan jadi contoh buruk. Jadi harus berhasil,” kata Eman.

Keluarganya pun tidak ada yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan hanya bergelut menjadi petani dan pedagang.

“Tamat SMP saja tidak ada di keluarga dan di kampung, makanya saat itu saya harus berhasil,” ungkap Hakim Eman Sulaeman

@rofie_ash

Sosok Hakim Eman Sulaeman Sang Pejuang Keadilan Yang Terlahir Dari Keluarga Sederhana. #hakim #hakimeman #emansulaeman #pegisetiawan

♬ suara asli – R besar – R besar

Dirinya mulai tertarik jadi penegak hukum sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Karena, sering membaca koran soal kasus pada zaman order baru.

“Banyak masyarakat kecil yang butuh bantuan hukum, sehingga saya berpikir saya harus menjadi penegak hukum, jadi dulu tidak bercita-cita untuk jadi hakim, tapi harus menjadi penegak hukum,” kata Eman Sulaeman.

Dirinya terbesit keinginan menjadi hakim sejak mencari ilmu di Universitas Pasundan, Bandung, Jawa Barat.

Hakim Eman
Foto: Antara

“Jadi saya bericita-cita jadi hakim sejak kuliah, setelah kuliah saya berpikir, jika jadi pengacara cuma meminta, saya jadi JPU jiga cuma memohon, sementara yang menentukan kan hakim, jadi saya saat itu bertekad untuk jadi hakim,” jelas Eman Sulaeman.

Menjadi hakim tentunya memiliki tanggungjawab yang besar, tetapi Hakim Eman Sulaeman mengatakan, semakin besar tanggung jawab semakin bersar pahalanya.

“Semakin besar tanggung jawab, semakin besar juga pahalanya dan kemaslahatannya ke orang, makanya saya tidak mau ada ketidakadilan, ketidakadilan itu adanya hanya diranjang sampah saja,” tegas Eman Sulaeman.

Artikel Terkait